Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ilmu Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 29 Agustus 2012

Wewenang dan Tanggung Jawab Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu yang sakral, karena jika orang tua, guru atau pendidik lainnya salah dalam mendidik anak didiknya, maka hal semacam itu sangat mempengaruhi pada masa depan anak didik tersebut. Maka oleh karenanya dalam pendidikan khususnya pendidikan Islam ada yang namanya Wewenang dan Tanggung Jawab yang harus diketahui oleh para pendidik agar supaya bisa dikatakan sukses dalam mendidik anak didiknya. Sehingga masa depan mereka bagus.Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”.
Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Wewenang Pendidikan
2.    Tanggung Jawab Pendidikan


Kamis, 12 April 2012

Kharisma (Gezag) dalam Kehidupan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Kewibawaan  atau gezag bertujuan untuk membawa anak ke arah kekedewasaan. Secara berangsur-angsur anak dapat mengenal nilai-nilai hidup atau norma-norma dan menyesuaikan diri dengan norma-norma itu dalam hidupnya.
Syarat mutlak dalam pendidikan ialah adanya kewibawaan pada si pendidik. Tanpa kewibawaan itu, pendidikan tidak berhasil baik. Tetapi harus diingat, bahwa sianak kita didik bukan saja dengan hak, melainkan dengan kewajiban, membawa dirinya ke satu tingkatan untuk dapat berdiri sendiri, jadi anak menurut bukan karena diri si pendidik, melainkan karena norma-norma dan nilai-nilai dalam pribadi si pendidik.
Dalam makalah yang kami buat ini, akan kami jelaskan secara rinci mengenai definisi gezag, fungsi gezag, dan beda gezag dalam pendidikan, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Definisi Gezag
2.    Macam-Macam  Kewibawaan Dalam Kehidupan
3.    Fungsi Gezag
4.    Beda Gezag Dalam Kehidupan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    DEFINISI GEZAG
Gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “ berkata “. Siapa yang perkataannya mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain, berarti mempunyai atau kewibawaan/gezag terhadap orang lain.
Gezag atau kewibawaan itu ada pada orang dewasa, terutama pada orang tua. Dapat kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua ( ayah dan ibu ) itu adalah asli. Orang tua dapat langsung mendapat

Pendidikan Di Masa Abu Bakar dan Umar Bin Khatthab

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai sejarah yang sangat panjang. Terlebih lagi adalah pendidikan agama Islam. Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Aktifitas ini telah dan akan terus berjalan semenjak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi ini.
Dalam pengertian yang seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab, dimana Islam lahir dan pertama kali berkembang, kedatangan Islam lengkap dengan usaha-usaha pendidikan –untuk tidak menyebut sistem– merupakan transformasi besar. Sebab masyarakat Arab pra-Islam tidak mempunyai sistem pendidikan formal.
Setelah wafatnya Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat beliau, diantaranya adalah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar Bin Khathab. Maka dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa khalifah itu.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
2.    Masa Khalifah Umar Bin Khatthab




Untuk selengkapnya DownLoad Here

Pendidikan Di Masa Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan Islam merupakan suatu hal yang paling utama bagi warga suatu negara, karena maju dan keterbelakangan suatu negara akan ditentukan oleh tinggi dan rendahnya tingkat pendidikan warga negaranya.
Salah satu bentuk pendidikan yang mengacu kepada pembangunan tersebut yaitu pendidikan agama adalah modal dasar yang merupakan tenaga penggerak yang tidak ternilai harganya bagi pengisian  aspirasi bangsa, karena dengan terselenggaranya pendidikan agama secara baik  akan membawa dampak terhadap pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
Pendidikan Islam bersumber kepada al-Quran  dan Hadis adalah untuk membentuk manusia yang seutuhnya yakni manusia yang beriman dan bertagwa terhadap Allah Swt, dan untuk memelihara nilai-nilai kehidupan sesama manusia agar dapat menjalankan seluruh kehidupannya , sebagaimana yang telah ditentukan Allah dan Rasul-Nya, demi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. atau dengan kata lain , untuk mengembalikan manusia kepada fitrahnya, yaitu memanusiakan manusia ,supaya sesuai dengan kehendak Allah  yang menciptakan sebagai hamba dan khalifah di muka bumi.
Manusia adalah makhluk yang selalu merindukan kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala potensi yang dimilikinya, manusia berusaha maju dan berkembang untuk mencapai kesempurnaannya itu. Manusia setiap saat membutuhkan belajar dari lingkungan atau alam semesta dan juga diperlukan pengaruh dari luar yang oleh Slamet Imam Santoso disebut dengan istilah pendidikan.
Dengan demikian jelaslah bahwa proses kependidikan merupakan rangkaian usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia dan kemampuan belajar yang dilandasi oleh nilai-nilai islami. Berbicara masalah sejarah pendidikan Islam, paling tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan tentang rumusan sejarah pendidikan Islam.
Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak zaman Nabi Muhmmad SAW sampai sekarang. Pendidikan Islam mulai dilaksanakan Rasulullah setelah mendapat perintah dari Allah melalui firmannya QS. 74 : 1-7, langkah awal yang ditempuh oleh Nabi adalah menyeru keluarganya, sahabat-sahabanya, tetangga dan masyarakat luas.
Pada masa Nabi, Negara Islam meliputi seluruh jazirah Arab dan pendidikan Islam berpusat di Madinah, setelah Rasulullah wafat kekuasaan pemerintahan Islam dipegang oleh Khulafaurrasyidin dan wilayah Islam telah meluas di luar jazirah Arab. Para khalifah ini memusatkan perhatiannya kepada pendidikan, syiarnya agama dan kokohnya Negara Islam.
Apa dan bagaimana pola pendidikan yang diterapkan oleh para khulafaurrasyidin pada masanya, sehingga dapat dijadikan perbandingan terhadap proses pendidikan pada masa sekarang. Makalah yang sederhana ini akan mencoba mengupas persoalan tersebut.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Pendidikan Di Masa Utsman Bin Affan
2.    Pendidikan Di Masa Ali Bin Abi Thalib

Untuk Selengkapnya DOwnLoad Here

Minggu, 08 April 2012

Pendidikan Di Negara Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukan oleh para masyarakat dalam menunjang pradaban hidup mereka karena itulah para banyak masyarakat selalu mendapatkan problematika yang bermacam-macam yang datang secara langsung maupun tidak langsung dari komunitas yang dijadikan sebagai sasaran dakwah.
Keadaan ini akan menstimulasi terjadinya keterbukaan wawasan dan penguasaan keterampilan dasar yang mereka butuhkan. Pada tahap ini masyarakat hanya dapat berpartisipasi pada tingkat yang rendah, yaitu sekedar menjadi pengikut/obyek pembangunan saja, belum menjadi subyek pembangunan masyarakat di dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi, dan melakukan inovasi-inovasi di dalam lingkungannya. Apabila masyarakat telahmencapai tahap ketiga ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan.
Masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia sangat pesat yang dimulai dari masuknya dari daerah Aceh dengan tujuan menyebarkan agama dakwah dengan menjual rempat-rempah.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Masuk Dan Berkembangnya Islam Di Indonesia
2.    Periode Pada Zaman Belanda
3.    Periode Pada Zaman Jepang
4.    Pendidikan Pada Masa Orde Baru
5.    Pola Kajian Kependidikan Islam Di Indonesia
6.    Tokoh-Tokoh Pendidikan Islam Di Indonesia



Untuk selengkapnya Download Here

Dinasti Bany Umayyah

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dengan berakhirnya kekuasaan khalifah Ali ibn Abi Thalib, maka lahirlah kekuasan bani Umayyah. Pada periode Ali dan Khalifah sebelumnya pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar yang lainnya,
Hal ini berbeda dengan masa setelah khulafaur rasyidin atau masa dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang dimulai pada masa dinasti bani Umayyah. Adapun bentuk pemerintahannya adalah berbentuk kerajaan, kekuasaan bersifat feodal (penguasaan tanah/daerah/wilayah, atau turun memurun. Untuk mempertahankan kekuasaan, khilafah berani bersikap otoriter, adanya unsure kekerasan, diplomasi yang diiringi dengan tipu daya, serta hilangnya musyawarah dalam pemilihan khilafah.
Umayyah berkuasa kurang lebih selama 91 tahun. Reformasi cukup banyak terjadi, terkait pada bidang pengembangan dan kemajuan pendidikan Islam. Perkembangan ilmu tidak hanya dalam bidang agama semata melainkan juga dalam aspek teknologinya. Sementara sistem pendidikan masih sama ketika Rasul dan khulafaur rasyidin, yaitu kuttab yang pelaksanaannya berpusat di masjid.

B.    RUMUSAN MASALAH
Untuk mengetahui tentang pendidikan Islam pada masa Bani Umayyah, kita harus mengetahui beberapa masalah diantaranya:
a.    Bagaimana latar belakang sosial politik pada masa bani Umayyah?
b.    Seperti apa perkembangan lembaga pendidikan islam pada masa bani umayyah?
c.    Apa saja madrasah/universitas pada masa bani Umayyah?
d.    Siapa saja tokoh-tokoh pendidikan pada masa bani umayyah?

Untuk Selengkapnya DOWNLOAD HERE