Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.
Tampilkan postingan dengan label Soap dan Varney. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Soap dan Varney. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 05 Mei 2012

Pendarahan

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih cukup tinggi. Padahal jumlah pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan di Indonesia
Asuhan bersalin Normal (APN ) diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian pada masa nifas 24 jam pertama (Saiffudin,dkk;2002).
Mortalitas dan mordibitas pada wanita bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak produktifitasnya. Tahun 1996 WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ribu ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin (Saiffudin,dkk;2002).
Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal masih sangat tinggi. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( 2005 ) angka kematian kematian perinatal adalah 307 /10.000 kelahiran hidup.
Lima benang merah dalam asuhan persalinan dasar adalah :
1.    Aspek pemecahan yang diperlukan untuk menentukan pengambilan keputusan klinik ( clinik decicion making)
2.    Aspek sayang ibu yang berarti sayang anak
3.    Aspek pencegahan infeksi
4.    Aspek pencatatan
5.    Aspek rujukan
Persalinan yang aman yaitu memastikan bahwa semua penolong mempunyai pengetahuan, keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih, serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi (Saiffudin,dkk;2002).
Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis tentang asuhan kepada ibu bersalin normal.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perdarahan Kala IV (Primer)
Yang dimaksud perdarahan pasca persalinan secara tradisional ialah perdarahan yang melebihi 500 cc pada kala III. Perdarahan pasca persalinan sekarang dapat dibagi menajdi :
1.    Perdarahan pasca persalinan dini ialah perdarahan ≥ 500 cc pada 24 jam pertama setelah persalinan.
2.    Perdarahan pasca persalinan lambat ialah perdarahan ≥ 500 cc setelah 24 jam persalinan.

Untuk selengkapnya Download here

Masa Klimaterium atau Menopause

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Seorang wanita di waktu hidupnya, pasti melalui berbagai masa kehidupan antara lain bayi wanita , masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi , dan masa Klimakterium sampai dengan menopause, serta senium. Dalam hal ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai masa klimakterium sampai menopause .
Klimakterium bukan suatu keadaan patologis, malainkan suatu masa peralihan yang normal, yan berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause. Menopause sendiri adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Bagian klimakterium sesudah menopause disebut pra menopause ( 6 tahun sebelum menopause ) dan bagian klimakterium sesudah menopause disebut pascamenopause (6-7 tahun sesudah menopause ).
Sedangkan senium adalah masa sesudah pascamenopause, ketika telah tercapai keseimbngan baru dalam kehidupan wanita, sehingga tidak ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis.

Untuk Selengkapnya Download Here

Keseimbangan PAP

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Untuk berhasilnya suatu persalinan spontan, harus diperhatikan 3 faktor penting yaitu jalan lahir, janin, dan kekuatan-kekuatan pada ibu.
Jalan lahir dibagi atas :
a)    Bagian tulang terdiri dari tulang panggul dan sendi-sendinya.
b)    Bagian lunak terdiri dari otot-otot, jaringan dan ligamentum.
Karena panggul berbentuk khas, sukar untuk menetapkan masing-masing bidang pada lokasi yang tepat. Untuk memudahkan, ditentukan 3 bidang khayal dalam rongga panggul : 1) Pintu atas panggul 2) Ruang tengah panggul 3) Pintu bawah panggul.

/>

Distosia Kelainan Tenaga/His Hipertonik

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan. Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia.
Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan jalan lahir lunak seperti vulva, vagina, serviks dan uterus. Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Distosia Kelainan Tenaga / His Hipertonik
Distosia adalah kesulitan dalam jalannya persalinan. Distosia karena kelainan tenaga (his) yang tidak normal, baik kekuatan maupun sifatnya, sehingga menghambat kelancran persalinan.
His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (<3 jam disebut partus presipitatus).

Partus presipitatus dapat mengakibatkan

Inversio Uteri

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Di negara-negara miskin dan sedang berkembang, kematian maternal merupakan masalah besar namun sejumlah kematian yang cukup besar tidak dilaporkan dan tidak tercatat dalam statistik resmi. Tingkat kematian maternal di negara-negara maju berkisar antara 5 – 10 per 100.000 kelahiran penduduk, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 450 per 100.000 kelahiran hidup
Penyebab kematian maternal cukup kompleks, salah satunya adalah terjadinya perdarahan post partum Perdarahan post partum adalah sebab penting kematian ibu : ¼ dari kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan (perdarahan post partum, plasenta previa, solutio plasenta, kehamilan ektopik, abortus dan ruptur uteri) disebabkan oleh perdarahan post partum Yang termasuk etiologi perdarahan post partum adalah atonia uteri, retensio plasenta, trauma jalan lahir, inversio uteri, ruptur uteri dan gangguan sistem pembekuan darah.
Inversio uteri merupakan suatu keadaan kegawatdaruratan obstetrik yang jarang terjadi (1 per 2000 – 12.000 kelahiran) namun umumnya kelainan tersebut menyebabkan keadaan gawat dengan angka kematian yang tinggi (15 – 70%), biasanya yang terjadi adalah syok yang berat


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Inversio Uteri
Inversio Uteri adalah suatu keadaan dimana bagian atas uterus (fundus uteri ) memasuki kavum uteri sehingga fundus uteri sebelah dalam menonjol ke dalam kavum uteri,bahkan ke dalam vagina atau keluar vagina dengan dinding endometriumnya sebelah luar.



Untuk selengkapnya Download Here

Minggu, 15 April 2012

Thrombosit

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Thrombophlebitis terjadi ketika terjadi pembengkakan dalam satu atau lebih pada vena sebagai akibat dari pembekuan atau penggumpalan darah. Thrombophlebitis terutama terjadi pada vena di kaki, dan kurang umum pada vena di lengan atau leher.
Kondisi ini biasanya berkembang karena imobilitas untuk jangka waktu yang relatif lama, seperti istirahat setelah operasi atau perjalanan dalam waktu yang lama di pesawat. Jika vena yang terkena tepat di bawah kulit, kasus ini disebut trombophlebitis superfisial. Sedangkan trombophlebitis yang terjadi di dalam jaringan otot disebut dengan deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat menyebabkan komplikasi serius jika bekuan menjadi gumpalan (emboli) dan mulai beredar dalam darah, karena dapat menyebabkan penyumbatan arteri paru-paru (emboli paru).
Ada beberapa jenis pengobatan untuk penyakit ini mulai dari pencegahan perawatan diri dan metode untuk pengobatan dan pembedahan.

Untuk Selengkapnya DownLoad Here

Distosia Bayi Besar

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger).  Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan.
Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.  Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan.
Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan  janin. Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin.

Untuk Selengkapnya DownLoad Here

Distosia

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Persalinan normal suatu keadaan fisiologis, normal dapat berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersalin, dan posisi ibu saat persalinan. Dengan adanya keseimbangan atau kesesuaian antara faktor-faktor “P” tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan atau gangguan pada jalannya persalinan. Kelambatan atau kesulitan persalinan ini disebut distosia.
Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan jalan lahir lunak seperti vulva, vagina, serviks dan uterus. Distosia berpengaruh buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin

Untuk Selengkapnya DownLoad Here

Atonia Uteri

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi peripartum. Kontraksi uterus merupakan mekanisme utama untuk mengontrol perdarahan setelah melahirkan. Atonia uteri terjadi karena kegagalan mekanisme ini.
Perdarahan pospartum secara fisiologis dikontrol oleh kontraksi serabut-serabut miometrium yang mengelilingi pembuluh darah yang memvaskularisasi daerah implantasi plasenta. Atonia uteri terjadi apabila serabut-serabut miometrium tersebut tidak berkontraksi.

Untuk Selengkapnya Download Here