Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Jumat, 31 Agustus 2012

Makalah KJDK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death)dapat dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi si ibu yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin.
Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak dan sebagian besar kasus bayi mati dalam kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan gerakan-gerakan yang cukup giat/berlebihan. Karena itu dianjurkan selama masa kehamilan sebaiknya mengurangi aktivitas yang membahayakan janin dalam kandungan. Hal ini untuk mengantisipasi bayi yang dililit lehernya.Ibu hamil hendaknya selalu berhati-hati jika beraktivitas dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.

B.    Tujuan
1.    Agar mengetahui pengertian KJDK.
2.    Supaya bisa memahami Etiologi dan Diagnosis KJDK.
3.    Bisa dengan cepat menangani permasalahan KJDK.
4.    Agar mampu mengetahui pengaruh KJDK terhadap ibu.

C.    Rumusan Masalah
1.    Pengertian KJDK.
2.    Etiologi KJDK.
3.    Diagnosis KJDK.
4.    Penanganan terhadap KJDK.
5.    Pengaruh Terhadap Ibu.

Pencerminan (Refleksi) Menggunakan Alat Peraga

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam penjelasan UU no. 2  tahun 1982 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”, karena melalui upaya pendidikan, kebudayaan dapat diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan datang.
Permasalahan baru dalam pendidikan yaitu rendahnya hasil belajar siswa atau peserta didik disekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Didalam kegiatan belajar mengajar proses komunikasi antara guru dan siswa tidak selamanya berjalan lancar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman  siswa tentang materi pelajaran pada umumnya dan pelajaran matematika pada khususnya. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi yaitu yang  biasa disebut media pendidikan. Dalam pelajaran matematika, media pendidikan matematika lebih dikenal sebagai alat peraga matematika.
Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan cukup, bila hal ini disajikan dengan siswa dengan bantuan berbagai macam penyajian konkrit, sehingga dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang menyatakan model dari ide-ide matematika. Benda-benda konkrit ini yang disebut alat peraga.(kris-21.blogspot.com,11 Oktober 2010)

B.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun perumusan masalahnya antara lain sebagai berikut:
1.    Bagaimana cara membuat alat peraga.
2.    Bagaimana cara menggunakan alat peraga.

C.    Tujuan Pembuatan
Tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan alat peraga ini adalah:
1.    Menjelaskan konsep materi pencerminan (refleksi)
2.    Mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami materi pencerminan (reflkesi)

Untuk Selengkapnya Download Di SINI

Kista Ovarium

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Perjalanan penyakit yang silent killer atau secara diam diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserag kista ovarim dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar.
Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih lengkap. Sehigga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan. Kista ovarium memiliki jenis dan klasifikasi yang cukup banyak.Tergantung dari mana kista itu berasal.Untuk lebih lanjutnya akan penulis bahas pada tinjauan teori.

B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu mengenai Kista Ovarium.

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Kista Ovarium.

HTML

HTML
A.    Pengertian
HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.
Pengertian HTML bila di jabarkan berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :
Hypertext : Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.
Markup : Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web.
Language : Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen.
Pada awalnya HTML dikembangkan sebagai subset SGML (Standard Generalized Mark-up Language). Karena HTML didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media Internet, maka HTML relatif lebih sederhana daripada SGML yang lebih ditekankan pada format dokumen yang berorientasi pada aplikasi.

Untuk Selengkapnya Download HERE

Kehamilan Resti (Resiko Tinggi)

1.    DEFINISI
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Untuk menentukan suatu kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor resiko).
Faktor resiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya resiko.

2.    FAKTOR RESIKO SEBELUM KEHAMILAN
Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka resikonya untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan datang adalah lebih besar.
•    Karakteristik ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan.

Dampak Komplikasi Kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap tahun diperkirakan sekitar 500 ribu wanita meninggal akibat kasus-kasus yang berkaitan dengan kehamilan. Bahkan diperkirakan lebih dari 60 juta wanita di dunia menderita akibat berbagai komplikasi selama kehamilan. Sekitar 30 persen di antaranya menanggung infeksi dan luka akibat komplikasi tadi sepanjang sisa hidup mereka. Karenanya kehamilan harus direncanakan dengan matang agar nyawa Sang Ibu dan buah hati selamat.

B.    Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah ini, kami akan membahas mengenai Komplikasi Kehamilan serta penjelasannya.


Untuk Selengkapnya Download DISINI

Abortus Incomplet

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Istilah Abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu (Dikutip dari Buku Ilmu Kebidanan).

BAB II TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Abortus
Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortus
EASTMEN : Abortus ialah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 – 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu.
HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum siap.
(Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)

Ruptur Uteri

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan sering kali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Luka-luka biasanya ringan, tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Setelah persalinan harus selalu dilakukan pemeriksaan vulva dan perinium. Pemeriksaan vagina dan serviks dengan spekulum perlu dilakukan setelah pembedahan pervaginam.
Sebagai akibat persalinan, terutama pada seorang primipara, bisa timbul luka pada vulva di sekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi kadang-kadang bisa timbul perdarahan banyak, khususnya pada luka dekat klitoris.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penatalaksanaan dalam menangani perlukaan jalan lahir”

C. Tujuan
1.Tujuan umum
Tujuan umum dari kami mempelajari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang perlukaan jalan lahir.
2.Tujuan khusus
1.    Mengetahui pengertian dari perlukaan jalan lahir
2.    Mengetahui etiologi perlukaan jalan lahir
3.    Mengetahui patofisiologi perlukaan jalan lahir
4.    Mengetahui tanda dan gejala perlukaan jalan lahir
5.    Mengetahui penatalaksanaan medis perlukaan jalan lahir


Untuk Selengkapnya DownLoad Here

Contoh Puisi Lama

Contoh Talibun
Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

Contoh Seloka
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

Contoh Karmina
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula

Contoh Gurindam
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang

Contoh Syair
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

Contoh Mantra
Hai si Gempar Alam
Gegap gempita
Jarum besi akan romaku
Ular berbisa akan janggutku
Buaya akan tongkat mulutku


Rabu, 29 Agustus 2012

Makalah Shalat Wajib (Fardhu)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Shalat merupakan rukun islam yang kedua. Jadi, bagi siapapun yang hidup di dunia ini yang mau dirinya di sebut dengan sebutan orang islam dan mukmin sejati maka harus melakukan shalat yang telah di tetapkan oleh syari`at sebagaimana firman-Nya dalam al- qur`an: واقيموالصلاة......
Apakah shalat kita semua sudah benar sesuai dengan syarat- suart dan rukunnya? Apakah kita semua sudah mengetahui shalat yang sesuai dengan syari`at? Yaitu shalat yang sesuai dengan apa yang pernah di lakukan oleh nabi besar Muhammad saw.
Sehingga pada kesempatan kali Ini pemakalah tertarik kuntuk membahas sifat- sifat shalat yang telah dilakukan oleh rasululah saw. Sehingga kita semua dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari kita. Dan tidak Cuma taklid buta.
Sehingga diharapkan setelah membaca makalah ini diharapkan bagi semua ntuk dapat memahami, secara jelas dan rinci tata shalat sesuai tuntunan rasulullah saw. Sekaligus kita nmengetahui tata cara shalat yang menyimpang dari tuntunan rasulullah saw.
Marilah kita ikuti tata cara shalat sesuai tuntunan rasululah saw dan kita tinggalkan tata shalat yang menyimpang dari tuntutannya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Pengertian Dan Dasar Hukum Shalat Fardhu/Wajib
2.    Syarat Dan Rukunnya
3.    Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
4.    Shalat Jamaah Dan Shalat Jum`At
5.    Sanksi Hukum Bagi Yang Meninggalkan Shalat
6.    Pendapat Ulama



Etos Kerja Dalam Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari yang namanya kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu, manusia harus punya semangat bekerja atau beraktifitas sehari-hari. Dimana perkerjaan manusia tidaklah sama, sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga perjalanan hidup manusia dapat terpenuhi kebutuhannya dan akan tercapailah cita-cita yang mereka inginkan.
Dimana kemuliaan islam juga mengajukan kepada manusia agar selalu meningkatkan produktifitas kerja sehingga dapat memacu suatu perubahan social untuk kemajuan. Produktifitas kerja disini adalah suatu keadaan dimana seseorang senantiasa meningkatkan kerjanya untuk menghasilkan suatu yang lebih meningkat dibanding dari sebelumnya.
Rasulullah SAW adalah sosok yang slalu berbuat sebelum beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai Uswatun Hasanah, teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita bicara tentang etos kerja islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan bicaralah tentang etos kerja Rasulullah SAW sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Pekerjaan Paling Baik
2.    Larangan Meminta-Minta
3.    Mukmin Yang Kuat Mendapat Pujian



Istilah Kurikulum

ISTILAH KURIKULUM

PERUBAHAN KURIKULUM
Perubahan kurikulum adalah suatu kegiatan atau usaha yang disengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik, yang didasarkan atas perubahan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan.
PEMBAHARUAN KURIKULUM
Pembaharuan kurikulum adalah suatu gagasan/praktek kurikulum baru dengan menggunakan bagian-bagian yang potensial, dari kurikulum tersebut dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.
PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Penyempurnaan kurikulum adalah usaha menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya di samping juga untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
PENERAPAN KURIKULUM
Penerapan Kurikulum adalah Upaya mempraktikkan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Atau lebih tegasnya Penerapan kurikulum adalah mentransformasikan program pendidikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang terencana untuk menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan di dasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif.

Peta Filsafat

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya. 1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Definisi tersebut menunjukkan arti sebagai informal. 2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan yang sikap yang sangat kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang formal. 3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. 4) Filsafat adalah sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. 5) Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsumg yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Dari beberapa definisi tadi bahwasanya semua jawaban yang ada difilsafat tadi hanyalah buah pemikiran dari ahli filsafat saja secara rasio. Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.
Oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar), maka kita perlukan untuk meneliti bagaimana filsafat itu menjawabnya.


Tujuan Penjaskes

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional.
Pendidikan jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani seperti halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan secara keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara  umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Wewenang dan Tanggung Jawab Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu yang sakral, karena jika orang tua, guru atau pendidik lainnya salah dalam mendidik anak didiknya, maka hal semacam itu sangat mempengaruhi pada masa depan anak didik tersebut. Maka oleh karenanya dalam pendidikan khususnya pendidikan Islam ada yang namanya Wewenang dan Tanggung Jawab yang harus diketahui oleh para pendidik agar supaya bisa dikatakan sukses dalam mendidik anak didiknya. Sehingga masa depan mereka bagus.Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”.
Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Wewenang Pendidikan
2.    Tanggung Jawab Pendidikan


Latar Belakang Imunisasi

A.    Latar Belakang Masalah
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Siregar & Matondang, 2005). Program imuniasi merupakan sebuah keberhasilan dalam mencegah penyakit infeksi, hal ini terbukti dari menurunnya insiden penyakit menular di Amerika Serikat dan negara lain sejak pertengahan abad ke-20. Di Indonesia sejak tahun 1990, cakupan imunisasi dasar telah mencapai lebih dari 90% (Ranuh, 2005).
Walaupun program imunisasi telah dibuktikan sebagai tindakan pencegahan yang paling cost-effective, tingkat imunisasi remaja masih rendah dibandingkan dengan imunisasi yang dilakukan pada bayi dan anak-anak (Lee et al,. 2008). Program imunisasi remaja telah direkomendasikan sejak tahun 1996, tetapi diestimasikan 35 juta remaja diseluruh dunia belum divaksinasi secara adekuat (Oster et al,. 2005).
Jumlah remaja usia 13 tahun keatas yang tidak pernah menderita cacar air dan telah divaksin untuk cacar air sebanyak satu kali adalah 75,7%, sedangkan remaja pada usia yang sama yang tidak pernah menderita cacar dan yang telah divaksin dua kali hanya 18,8%. Dari tahun 2006 hingga 2007, peningkatan jumlah vaksinasi HepB adalah 5,2%, vaksinasi MMR adalah 0,5%, vaksinasi dT adalah 12,6%, dan untuk vaksinasi VAR adalah 9,5% (CDC, 2007). Dalam 348.077 kunjungan, 269.217 (77%) bersifat non-preventif, 61.066 (18%) bersifat preventif, dan hanya 17.794 (5%) bersifat kunjungan khusus untuk mendapatkan vaksinasi (Lee et al., 2008). Insiden pertusis telah meningkat dalam 25 tahun belakangan dengan corak perpindahan insiden dari anak-anak ke remaja dan dewasa muda dan 95% kasus pertusis terjadi pada remaja usia 10-19 tahun (Wilson,2006). Setiap tahun terdapat 140.000-320.000 kasus baru Hepatitis B, dan lebih dari 70% penderitanya adalah remaja dan dewasa muda (CDC, 2002).
Dari latar belakang yang dijabarkan diatas, dapat dilihat betapa pentingnya imunisasi remaja untuk memelihara kesehatan remaja. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian sehubungan dengan pengetahuan remaja tentang program imunisasi yang harus mereka ikuti.
Untuk menanggapi hal tersebut, saya mahasiswa Diploma III Kebidanan Medika Nurul Islam ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Maka dari itu, saya ditugaskan untuk melakukan Praktek Belajar Lapang di Desa .......... Kecamatan Pidie selama 21 hari.
Adapun hal yang saya lakukan selama di lapangan adalah mendata, mencari informasi dan prioritas masalah yang harus saya selesaikan dimana saya memberikan pesan serta penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu. Selain itu saya melakukan evaluasi untuk menilai adanya perubahan yang mengarah kepada hal positif yang bertujuan untuk menekan angka kesakitan serta kematian ibu dan anak.

Konsep Dasar Masa Nifas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan di bidang kesehatan harus dilakasanakan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembanguan. Salah satu indicator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa di tandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan suatu phenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
Masa nifas merupakan hal penting untuk di perhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.dari berbagai pengalaman dalam menaggulangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dari berbagai pengalaman dalam menaggulangi kematian  ibu dan bayi di banyak Negara, para pakar kesehatan menganjurkan upaya pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak semua intervensi yang sesuai bagi suatu Negara dapat dengan serta mertadi jalankan dan memberi dampak menguntungkan bila di terapkan pada Negara lain.
Asuhan kebidanan yang di beri seorang pelayanan kebidanan sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang di berikan dalam tindakan kebidanan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, dan perawatan bayi baru lahir. Sebagai seorang bidan professional, bidan perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kebidanan yang salah satunya adalah harus mampu mengintregasikan model konseptual, khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan ibu pada masa nifas.



Infeksi Nifas dan Kelainan Penyakit

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di Indonesia saat ini banyak sekali kematian ibu yang terjadi pada masa nifas. Oleh karena itu seorang bidan dituntut untuk menguasai pengetahuan dan tehnologi supaya bidan dapat mendeteksi secara dini adanya komplikasi pada masa nifas, disamping itu seorang bidan juga harus mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam tindakan klinis secara tepat dan cepat. Bidan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat karena bidan merupakan tenaga kesehatan yang profesional.
Infeksi nifas pada awalnya adalah penyebab kematian maternal yang paling banyak, namun dengan kemajuan ilmu kebidanan terutama pengetahuan tentang sebab-sebab infeksi nifas, pencegahan dan penemuan obat-obat baru dari itulah dapat diminimalisir terjdinya infeksi nifas.
Dari itulah seorang bidan perlu mengetahui tentang infeksi nifas, mulai dari apa itu infeksi nifas,bagaimana penyebab terjadinya infeksinya,pencegahanya dan pegobatan dari infeksi nifas tersebut. Hal ini ditujukan untuk terwujudnya persalinan yang aman asuhan nifas yang higienis sehingga komplikasi pada masa nifas tidak lagi terjadi.

B.    Rumusan Masalah
1.    Infeksi Nifas.
2.    Kelainan dan Penyakit lain dalam Nifas.

C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk Dapat Mengetahui Infeksi Nifas.
2.    Untuk Dapat Mengetahui Kelainan dan Penyakit lain dalam Nifas.

D.    Manfaat Penulisan
1.    Memberikan Pengetahuan Tentang Infeksi Nifas.
2.    Memberikan Pengetahuan Tentang Kelainan dan Penyakit dalam Nifas.