Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Kamis, 06 September 2012

Inovasi dan Kurikulum

1.    Inovasi Kurikulum
Innovasi merupakan suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang sudah ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana atau tidak secara kebetulan. Sedangkan Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam  proses pembelajaran. Keberhasilan dan kegagalan suatu proses pendidikan, mampu dan tidaknya anak didik menyerap materi pempelajaran, tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan bergantung pada kurikulum yang digunakan.
Jadi bisa disimpulkan bahwa inovasi kurikulum adalah suatu gagasan atau praktek kurikulum baru dengan mengadopsi bagian-bagian yang potensial dari kurikulum tersebut dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.

2.    Beberapa Istilah dalam Kurikulum
•    Kurikulum ideal; yakni kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal dan yang dicita-citakan.
•    Kurikulum aktual; yakni kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran.
•    Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.
•    Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum); yakni segala sesuatu yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal menjadi kurikulum aktual.

3.    Komponen KTSP
KTSP memiliki 4 komponen, yaitu:
•    Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
•    Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
•    Kalender Pendidikan
•    Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

4.    Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

Makalah Imunisasi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Imunisasi adalah satu hal yang tidak dapat ditinggalkan dari kehidupan seseorang. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dengan adanya imunisasi maka ia akan lebih peka terhadap bakteri atau virus yang sejenisnya tersebut di dalam tubuhnya. Oleh sebab itu pemerintah mewajibkan kepada setiap orang tua agar dapat membawa anaknya berimunisasi. Bagi orang tua yang bersedia membawa anaknya pergi imunisasi bukan hanya telah melindungi anaknya dari awal tetapi juga telah membantu program pemerintah yaitu menyehatkan seluruh anak – anak Indonesia.
Program imunisasi di Indonsia dimulai sejak tahun 1956 dengan melaksanakan vaksinasi cacar di Puiau Jawa, hingga Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO pada tahun 1974. Dengan keberhasilan tersebut maka sejak itu dilakukan pula vaksinasi Toxoid Tetanus untuk Ibu Hamil (1974). Vaksinasi DPT dimulai tahun 1976, vaksinasi BCG di tahun 1978. Pengem-bangan Program Imunisasi (PPI) secara resmi dimulai tahun 1977.

B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah, maka penulis akan membahas tentang Imunisasi.

Untuk Lebih Lengkap Download Di Sini

Perspektif HAM dalam Pandangan Bidan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan oran lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”.
Ham juga merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia sejak Lahir sebagai anugrah dari tuhan. Oleh karena itu HAM wajib di lindungi dan di hormati baik secara hukum, agama dan pemerintah. Sebagaimana di cantumkan dalam Deklarasi Univesal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang di proklamasikan PBB pada Tahun 1948, setiap orang tanpa terkecuali berhak atas HAM dan kebesarannya.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan membahas tentang Perspektif HAM dalam pandangan Bidan.


Selengkapnya Download Here

Penyakit Gonore

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara PMS. Pada pengobatan terjadi pula perubahan karena sebagian disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang paling resisten terhadap penicillinase dan di sebut Pellicilinase Producing Nesseria Gonorrhoeae ( PPNG). Kuman ini terjadi secara luas di seluruh dunia dengan prevalensi yang lebih tinggi di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia.
Angka serangan paling tinggi pada orang berusia 15-24 tahun yang tinggal di kota, termasuk dalam kelompok sosio-ekonomi rendah, tidak menikah atau homoseksual, atau memiliki riwayat PMS terdahulu.
Pada umumnya penularan melalui hubungan kelamin yaitu secara genito-genital, oro-genital dan ano-genital. Oleh karena itu secara garis besar dikenal gonore genital dan gonore ekstra genital.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin memberikan informasi kepada pembaca agar dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit gonore, tanda, gejala, pencegahan, serta cara pengobatannya.


Azab Bagi yang Meninggalkan Shalat

Assalamu`alaikum Wr. Wb.







Kepada yang terhormat bapak......................., para alim ulama, para ustadz dan ustadzah, para bapak, ibu, hadirin dan hadirat yang saya muliakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah menganugrahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat bertatap muka dalam majlis yang mulia ini, tanpa ada halangan apapun. Shalawat dan salam, semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah mengeluarkan kita dari gelap gulita kebodohan dan kekafiran menuju cahaya kebenaran dan keselamatan, melalui agama yang dibawanya, yaitu Agama Islam.
Adapaun judul pidato saya hari ini adalah :

AZAB BAGI YANG MENINGGALKAN SHALAT


Untuk Pembahasan lebih lanjut Download Here

Dorongan Memperlajari Al-Qur`an

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Manusia di lahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci bagaikan kertas putih. Kemudian dengan berjalanya waktu maka kertas putih itu akan berubah dengan penuh warna. Untuk itu Allah memberikan petunjuk dengan di turunkannya al quran sebagai pedoman hidup. Untuk itu kita sebagai umat manusia agar dapat membaca dan memahami serta mengajarkan al quran tersebut agar bahagia hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

B.    Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami sebagai penulis ingin membahas masalah Dorongan Mempelajari dan Mengajarkan Al-Qur`an serta Dorongan Tanggung Jawab Menuntut Pengetahuan.


Untuk Selengkapnya Download DI SINI

Pengaruh Budaya Asing Dikalangan Remaja

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
             Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Kebiasaan-kebiasaan orang Barat yang telah membudaya tersebut hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang Barat tersebut yang sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma ke timuran kita sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang menginginkan kebebasan seperti orang-rang Barat. Kebudayan-kebudayaan Barat tersebut dapat kita mulai dari pakaian dan mode, musik, film sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan apalagi untuk kalangan remaja saat ini. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar.
Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap budaya asing. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah, seperti kebudayaan gotong royong, menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda/kalangan remaja dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya
Kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Sehingga saya ingin sekali mengangkat tema “Pengaruh Budaya Asing Dikalangan Remaja”. Untuk lebih jelasnya akan saya bahas di bab pembahasan selanjutnya.



Untuk Selengkapnya DOWNLOAD HERE

Rabu, 05 September 2012

Teori-Teori Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Teori adalah sekumpulan dalil yang berkaitan secara sistematis yang menetapkan kaitan sebab akibat diantara variable yang saling bergantung. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Perubahan yang dimaksud harus relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama. Oleh karena itu sangat dibuuhkan teori-teori belajar. Kebutuhan akan teori adalah hal yang penting. Snelbecter dalam Ratna Wilis (1991:1), berpendapat bahwa perumusan teori itu bukan hanya penting, melainkan vital bagian psikologi dan pendidikan untuk dapat maju, berkembang dan memecahkan masalah-masalah yang ditemukan dalam setiap bidang. Untuk itu pemahaman tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis dan telah diuji kebenarannya melalui ekspreimen sangat dibutuhkan. Kebutuhan akan hal tersebut melahirkan teori belajar dan teori instruksional.
Teori belajar berhubungan dengan psikologi terutama berhubungan dengan situasi belajar. Teori belajar bersifat deskriptif dalam membicarakan proses belajar, sedangkan teori instruksional lebih bersifat preskriptif dan menerangkan apa yang harus dilaksanakan untuk membicarakan masalah-masalah praktis di dunia pendidikan (Snelbecker, 1974 dalam teori, 1997).

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami akan membahas makalah yang berkenaan dengan Teori-Teori Pembelajaran.

Untuk Selengkapnya DOWNLOAD HERE

Teori Gelombang

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan yang le ntur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan secara masal.
Malahan, setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu.Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menhitung jarak antara satu rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal).

B.    Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami penulis ingin membahas maslaah Memahami Teori Gelombang yaitu Syarat-Syarat Listrik Tubuh dan Jenis-Jenis Alat Kedokteran yang Berkaitan dengan Kesehatan.


Untuk Selengkapnya Download DI SINI



Manfaat Meletakkan Batu Pada Perut Selama Masa Nifas

Pelaksanaan madeung dilakukan selama 7 hari berturut-turut, tetapi ada juga yang dilakukan oleh orang-orang tertentu selama empat puluh empat hari berturut-turut (selama masa nifas) yang biasanya selesai ritual madeung ini sang ibu akan melaksanakan “manoe peut ploh peut” atau mandi suci. Selanjutnya dilakukan proses bakar batu toet batee (pemanasan batu).

Tradisi ini telah dilakukan sejak lama dan secara turun temurun. Manfaat dari meletakkan batu pada perut selama nifas ini adalah sebegai berikut :
•    Dipercaya mampu memulihkan kondisi kesehatan ibu secara holistik,
•    Menjaga kesehatan tulang dan penampilan fisik ibu dimasa yang akan datang.
•    Mampu menjaga tubuh dari proses penuaan.
•    Mengembalikan kondisi pudun (rahim ibu) seperti sedia kala.
•    Berperan penting dalam pemulihan organ genital ibu nifas.
•    Untuk mengeringkan tubuh
•    Mempercepat penyembuhan luka akibat persalinan
•    Memulihkan penampilan fisik khusus di daerah perut.
•    Menghilangkan bau badan.

Angka Kematian Bayi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Indonesia masih juga belum mampu mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI) yang 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup. "Itu berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab," kata Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Prof dr Azrul Azwar MPH.
Angka kematian bayi baru lahir (neonatal) penurunannya lambat, yaitu 28,2 per 1.000 menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung berkaitan dengan kematian ibu adalah komplikasi pada kehamilan, persalinan, dan nifas yang tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin membahas masalah Angka Kematian Bayi secara singkat.



Jumat, 31 Agustus 2012

Makalah KJDK

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Kematian bayi dalam kandungan (Intra Uterine Fetal Death)dapat dikarenakan berbagai hal seperti terkena lilitan tali pusat, pendarahan serta akibat tekanan darah tinggi si ibu yang mengandung. Kematian janin dalam kandungan dapat dicegah dengan cara memeriksakan kandungan secara teratur ke dokter. Kalaupun terjadi kelainan pada masa kehamilan, bisa ditanggulangi sedini mungkin.
Bayi yang ada dalam kandungan selalu bergerak dan sebagian besar kasus bayi mati dalam kandungan karena kesalahan aktivitas yang dilakukan seperti berolahraga dengan gerakan-gerakan yang cukup giat/berlebihan. Karena itu dianjurkan selama masa kehamilan sebaiknya mengurangi aktivitas yang membahayakan janin dalam kandungan. Hal ini untuk mengantisipasi bayi yang dililit lehernya.Ibu hamil hendaknya selalu berhati-hati jika beraktivitas dan berkonsultasi dengan dokter secara teratur.

B.    Tujuan
1.    Agar mengetahui pengertian KJDK.
2.    Supaya bisa memahami Etiologi dan Diagnosis KJDK.
3.    Bisa dengan cepat menangani permasalahan KJDK.
4.    Agar mampu mengetahui pengaruh KJDK terhadap ibu.

C.    Rumusan Masalah
1.    Pengertian KJDK.
2.    Etiologi KJDK.
3.    Diagnosis KJDK.
4.    Penanganan terhadap KJDK.
5.    Pengaruh Terhadap Ibu.

Pencerminan (Refleksi) Menggunakan Alat Peraga

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam penjelasan UU no. 2  tahun 1982 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa “dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa yang bersangkutan”, karena melalui upaya pendidikan, kebudayaan dapat diwariskan dan dipelihara oleh setiap generasi bangsa. Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa depan, karena pendidikan selalu diorientasikan pada penyiapan peserta didik untuk berperan dimasa yang akan datang.
Permasalahan baru dalam pendidikan yaitu rendahnya hasil belajar siswa atau peserta didik disekolah, khususnya dalam pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur, disiplin, dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang matematika, bidang lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Didalam kegiatan belajar mengajar proses komunikasi antara guru dan siswa tidak selamanya berjalan lancar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman  siswa tentang materi pelajaran pada umumnya dan pelajaran matematika pada khususnya. Untuk menghindari hal tersebut maka digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi yaitu yang  biasa disebut media pendidikan. Dalam pelajaran matematika, media pendidikan matematika lebih dikenal sebagai alat peraga matematika.
Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan cukup, bila hal ini disajikan dengan siswa dengan bantuan berbagai macam penyajian konkrit, sehingga dalam pendidikan matematika dituntut adanya benda-benda konkrit yang menyatakan model dari ide-ide matematika. Benda-benda konkrit ini yang disebut alat peraga.(kris-21.blogspot.com,11 Oktober 2010)

B.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun perumusan masalahnya antara lain sebagai berikut:
1.    Bagaimana cara membuat alat peraga.
2.    Bagaimana cara menggunakan alat peraga.

C.    Tujuan Pembuatan
Tujuan yang ingin dicapai pada pembuatan alat peraga ini adalah:
1.    Menjelaskan konsep materi pencerminan (refleksi)
2.    Mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami materi pencerminan (reflkesi)

Untuk Selengkapnya Download Di SINI

Kista Ovarium

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium. Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Perjalanan penyakit yang silent killer atau secara diam diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserag kista ovarim dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar.
Kista ovarium juga dapat menjadi ganas dan berubah menjadi kanker ovarium.Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih lengkap. Sehigga dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan. Kista ovarium memiliki jenis dan klasifikasi yang cukup banyak.Tergantung dari mana kista itu berasal.Untuk lebih lanjutnya akan penulis bahas pada tinjauan teori.

B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu mengenai Kista Ovarium.

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Kista Ovarium.

HTML

HTML
A.    Pengertian
HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.
Pengertian HTML bila di jabarkan berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :
Hypertext : Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.
Markup : Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web.
Language : Meski HTML sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman, HTML merupakan kumpulan dari beberapa instruksi yang dapat digunakan untuk mengubah-ubah format suatu naskah atau dokumen.
Pada awalnya HTML dikembangkan sebagai subset SGML (Standard Generalized Mark-up Language). Karena HTML didedikasikan untuk ditransmisikan melalui media Internet, maka HTML relatif lebih sederhana daripada SGML yang lebih ditekankan pada format dokumen yang berorientasi pada aplikasi.

Untuk Selengkapnya Download HERE

Kehamilan Resti (Resiko Tinggi)

1.    DEFINISI
Kehamilan Resiko Tinggi adalah suatu kehamilan yang memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Untuk menentukan suatu kehamilan resiko tinggi, dilakukan penilaian terhadap wanita hamil untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian (keadaan atau ciri tersebut disebut faktor resiko).
Faktor resiko bisa memberikan suatu angka yang sesuai dengan beratnya resiko.

2.    FAKTOR RESIKO SEBELUM KEHAMILAN
Sebelum hamil, seorang wanita bisa memiliki suatu keadaan yang menyebabkan meningkatnya resiko selama kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita mengalami masalah pada kehamilan yang lalu, maka resikonya untuk mengalami hal yang sama pada kehamilan yang akan datang adalah lebih besar.
•    Karakteristik ibu
Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan.

Dampak Komplikasi Kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Setiap tahun diperkirakan sekitar 500 ribu wanita meninggal akibat kasus-kasus yang berkaitan dengan kehamilan. Bahkan diperkirakan lebih dari 60 juta wanita di dunia menderita akibat berbagai komplikasi selama kehamilan. Sekitar 30 persen di antaranya menanggung infeksi dan luka akibat komplikasi tadi sepanjang sisa hidup mereka. Karenanya kehamilan harus direncanakan dengan matang agar nyawa Sang Ibu dan buah hati selamat.

B.    Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah ini, kami akan membahas mengenai Komplikasi Kehamilan serta penjelasannya.


Untuk Selengkapnya Download DISINI

Abortus Incomplet

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Istilah Abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup diluar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu (Dikutip dari Buku Ilmu Kebidanan).

BAB II TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Abortus
Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan.
Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortus
EASTMEN : Abortus ialah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 – 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu.
HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum siap.
(Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)

Ruptur Uteri

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan sering kali mengakibatkan perlukaan jalan lahir. Luka-luka biasanya ringan, tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Setelah persalinan harus selalu dilakukan pemeriksaan vulva dan perinium. Pemeriksaan vagina dan serviks dengan spekulum perlu dilakukan setelah pembedahan pervaginam.
Sebagai akibat persalinan, terutama pada seorang primipara, bisa timbul luka pada vulva di sekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi kadang-kadang bisa timbul perdarahan banyak, khususnya pada luka dekat klitoris.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana penatalaksanaan dalam menangani perlukaan jalan lahir”

C. Tujuan
1.Tujuan umum
Tujuan umum dari kami mempelajari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam tentang perlukaan jalan lahir.
2.Tujuan khusus
1.    Mengetahui pengertian dari perlukaan jalan lahir
2.    Mengetahui etiologi perlukaan jalan lahir
3.    Mengetahui patofisiologi perlukaan jalan lahir
4.    Mengetahui tanda dan gejala perlukaan jalan lahir
5.    Mengetahui penatalaksanaan medis perlukaan jalan lahir


Untuk Selengkapnya DownLoad Here

Contoh Puisi Lama

Contoh Talibun
Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba
Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

Contoh Seloka
Sudah bertemu kasih sayang
Duduk terkurung malam siang
Hingga setapak tiada renggang
Tulang sendi habis berguncang

Contoh Karmina
Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula

Contoh Gurindam
Pabila banyak mencela orang
Itulah tanda dirinya kurang

Contoh Syair
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

Contoh Mantra
Hai si Gempar Alam
Gegap gempita
Jarum besi akan romaku
Ular berbisa akan janggutku
Buaya akan tongkat mulutku


Rabu, 29 Agustus 2012

Makalah Shalat Wajib (Fardhu)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Shalat merupakan rukun islam yang kedua. Jadi, bagi siapapun yang hidup di dunia ini yang mau dirinya di sebut dengan sebutan orang islam dan mukmin sejati maka harus melakukan shalat yang telah di tetapkan oleh syari`at sebagaimana firman-Nya dalam al- qur`an: واقيموالصلاة......
Apakah shalat kita semua sudah benar sesuai dengan syarat- suart dan rukunnya? Apakah kita semua sudah mengetahui shalat yang sesuai dengan syari`at? Yaitu shalat yang sesuai dengan apa yang pernah di lakukan oleh nabi besar Muhammad saw.
Sehingga pada kesempatan kali Ini pemakalah tertarik kuntuk membahas sifat- sifat shalat yang telah dilakukan oleh rasululah saw. Sehingga kita semua dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari kita. Dan tidak Cuma taklid buta.
Sehingga diharapkan setelah membaca makalah ini diharapkan bagi semua ntuk dapat memahami, secara jelas dan rinci tata shalat sesuai tuntunan rasulullah saw. Sekaligus kita nmengetahui tata cara shalat yang menyimpang dari tuntunan rasulullah saw.
Marilah kita ikuti tata cara shalat sesuai tuntunan rasululah saw dan kita tinggalkan tata shalat yang menyimpang dari tuntutannya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Pengertian Dan Dasar Hukum Shalat Fardhu/Wajib
2.    Syarat Dan Rukunnya
3.    Hal-Hal Yang Membatalkan Shalat
4.    Shalat Jamaah Dan Shalat Jum`At
5.    Sanksi Hukum Bagi Yang Meninggalkan Shalat
6.    Pendapat Ulama



Etos Kerja Dalam Islam

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari yang namanya kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu, manusia harus punya semangat bekerja atau beraktifitas sehari-hari. Dimana perkerjaan manusia tidaklah sama, sesuai dengan kemampuan masing-masing, sehingga perjalanan hidup manusia dapat terpenuhi kebutuhannya dan akan tercapailah cita-cita yang mereka inginkan.
Dimana kemuliaan islam juga mengajukan kepada manusia agar selalu meningkatkan produktifitas kerja sehingga dapat memacu suatu perubahan social untuk kemajuan. Produktifitas kerja disini adalah suatu keadaan dimana seseorang senantiasa meningkatkan kerjanya untuk menghasilkan suatu yang lebih meningkat dibanding dari sebelumnya.
Rasulullah SAW adalah sosok yang slalu berbuat sebelum beliau memerintahkan para sahabat untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan tugas beliau sebagai Uswatun Hasanah, teladan yang baik bagi seluruh manusia. Maka saat kita bicara tentang etos kerja islami, maka beliaulah orang yang paling pantas menjadi rujukan. Dan bicaralah tentang etos kerja Rasulullah SAW sama artinya dengan berbicara bagaimana beliau menjalankan peran-peran dalam hidupnya.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Pekerjaan Paling Baik
2.    Larangan Meminta-Minta
3.    Mukmin Yang Kuat Mendapat Pujian



Istilah Kurikulum

ISTILAH KURIKULUM

PERUBAHAN KURIKULUM
Perubahan kurikulum adalah suatu kegiatan atau usaha yang disengaja untuk menghasilkan kurikulum baru secara lebih baik, yang didasarkan atas perubahan satu atau lebih komponen kurikulum dalam dua periode waktu yang berdekatan.
PEMBAHARUAN KURIKULUM
Pembaharuan kurikulum adalah suatu gagasan/praktek kurikulum baru dengan menggunakan bagian-bagian yang potensial, dari kurikulum tersebut dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.
PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Penyempurnaan kurikulum adalah usaha menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan proporsi yang tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa, dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya di samping juga untuk memperoleh kebenaran substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa.
PENERAPAN KURIKULUM
Penerapan Kurikulum adalah Upaya mempraktikkan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Atau lebih tegasnya Penerapan kurikulum adalah mentransformasikan program pendidikan kepada siswa dalam prosses pembelajaran.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang terencana untuk menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan di dasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan situasi belajar-mengajar yang lebih efektif.

Peta Filsafat

BAB I
PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya. 1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Definisi tersebut menunjukkan arti sebagai informal. 2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan yang sikap yang sangat kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang formal. 3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. 4) Filsafat adalah sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep. 5) Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsumg yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Dari beberapa definisi tadi bahwasanya semua jawaban yang ada difilsafat tadi hanyalah buah pemikiran dari ahli filsafat saja secara rasio. Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.
Oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar), maka kita perlukan untuk meneliti bagaimana filsafat itu menjawabnya.


Tujuan Penjaskes

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional.
Pendidikan jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani seperti halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan secara keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara  umum. Ia merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Wewenang dan Tanggung Jawab Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu yang sakral, karena jika orang tua, guru atau pendidik lainnya salah dalam mendidik anak didiknya, maka hal semacam itu sangat mempengaruhi pada masa depan anak didik tersebut. Maka oleh karenanya dalam pendidikan khususnya pendidikan Islam ada yang namanya Wewenang dan Tanggung Jawab yang harus diketahui oleh para pendidik agar supaya bisa dikatakan sukses dalam mendidik anak didiknya. Sehingga masa depan mereka bagus.Banyak orang mengelak bertanggung jawab, karena memang lebih mudah menggeser tanggung jawabnya, daripada berdiri dengan berani dan menyatakan dengan tegas bahwa, “Ini tanggung jawab saya!” Banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya ke pundak orang lain.
Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”.
Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di depannya.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab; karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Wewenang Pendidikan
2.    Tanggung Jawab Pendidikan


Latar Belakang Imunisasi

A.    Latar Belakang Masalah
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit (Siregar & Matondang, 2005). Program imuniasi merupakan sebuah keberhasilan dalam mencegah penyakit infeksi, hal ini terbukti dari menurunnya insiden penyakit menular di Amerika Serikat dan negara lain sejak pertengahan abad ke-20. Di Indonesia sejak tahun 1990, cakupan imunisasi dasar telah mencapai lebih dari 90% (Ranuh, 2005).
Walaupun program imunisasi telah dibuktikan sebagai tindakan pencegahan yang paling cost-effective, tingkat imunisasi remaja masih rendah dibandingkan dengan imunisasi yang dilakukan pada bayi dan anak-anak (Lee et al,. 2008). Program imunisasi remaja telah direkomendasikan sejak tahun 1996, tetapi diestimasikan 35 juta remaja diseluruh dunia belum divaksinasi secara adekuat (Oster et al,. 2005).
Jumlah remaja usia 13 tahun keatas yang tidak pernah menderita cacar air dan telah divaksin untuk cacar air sebanyak satu kali adalah 75,7%, sedangkan remaja pada usia yang sama yang tidak pernah menderita cacar dan yang telah divaksin dua kali hanya 18,8%. Dari tahun 2006 hingga 2007, peningkatan jumlah vaksinasi HepB adalah 5,2%, vaksinasi MMR adalah 0,5%, vaksinasi dT adalah 12,6%, dan untuk vaksinasi VAR adalah 9,5% (CDC, 2007). Dalam 348.077 kunjungan, 269.217 (77%) bersifat non-preventif, 61.066 (18%) bersifat preventif, dan hanya 17.794 (5%) bersifat kunjungan khusus untuk mendapatkan vaksinasi (Lee et al., 2008). Insiden pertusis telah meningkat dalam 25 tahun belakangan dengan corak perpindahan insiden dari anak-anak ke remaja dan dewasa muda dan 95% kasus pertusis terjadi pada remaja usia 10-19 tahun (Wilson,2006). Setiap tahun terdapat 140.000-320.000 kasus baru Hepatitis B, dan lebih dari 70% penderitanya adalah remaja dan dewasa muda (CDC, 2002).
Dari latar belakang yang dijabarkan diatas, dapat dilihat betapa pentingnya imunisasi remaja untuk memelihara kesehatan remaja. Oleh sebab itu, penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian sehubungan dengan pengetahuan remaja tentang program imunisasi yang harus mereka ikuti.
Untuk menanggapi hal tersebut, saya mahasiswa Diploma III Kebidanan Medika Nurul Islam ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Maka dari itu, saya ditugaskan untuk melakukan Praktek Belajar Lapang di Desa .......... Kecamatan Pidie selama 21 hari.
Adapun hal yang saya lakukan selama di lapangan adalah mendata, mencari informasi dan prioritas masalah yang harus saya selesaikan dimana saya memberikan pesan serta penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu. Selain itu saya melakukan evaluasi untuk menilai adanya perubahan yang mengarah kepada hal positif yang bertujuan untuk menekan angka kesakitan serta kematian ibu dan anak.

Konsep Dasar Masa Nifas

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan di bidang kesehatan harus dilakasanakan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, karena pada dasarnya pembangunan nasional di bidang kesehatan berkaitan erat dengan peningkatan mutu sumber daya manusia yang merupakan modal dasar dalam melaksanakan pembanguan. Salah satu indicator untuk menentukan derajat kesehatan suatu bangsa di tandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Hal ini merupakan suatu phenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
Masa nifas merupakan hal penting untuk di perhatikan guna menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.dari berbagai pengalaman dalam menaggulangi angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Dari berbagai pengalaman dalam menaggulangi kematian  ibu dan bayi di banyak Negara, para pakar kesehatan menganjurkan upaya pertolongan di fokuskan pada periode intrapartum. Upaya ini terbukti telah menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak semua intervensi yang sesuai bagi suatu Negara dapat dengan serta mertadi jalankan dan memberi dampak menguntungkan bila di terapkan pada Negara lain.
Asuhan kebidanan yang di beri seorang pelayanan kebidanan sangat mempengaruhi kualitas asuhan yang di berikan dalam tindakan kebidanan seperti upaya pelayanan antenatal, intranatal, postnatal, dan perawatan bayi baru lahir. Sebagai seorang bidan professional, bidan perlu mengembangkan ilmu dan kiat asuhan kebidanan yang salah satunya adalah harus mampu mengintregasikan model konseptual, khususnya dalam pemberian asuhan kebidanan ibu pada masa nifas.



Infeksi Nifas dan Kelainan Penyakit

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di Indonesia saat ini banyak sekali kematian ibu yang terjadi pada masa nifas. Oleh karena itu seorang bidan dituntut untuk menguasai pengetahuan dan tehnologi supaya bidan dapat mendeteksi secara dini adanya komplikasi pada masa nifas, disamping itu seorang bidan juga harus mengaplikasikan teori-teori yang dimilikinya ke dalam tindakan klinis secara tepat dan cepat. Bidan juga dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat karena bidan merupakan tenaga kesehatan yang profesional.
Infeksi nifas pada awalnya adalah penyebab kematian maternal yang paling banyak, namun dengan kemajuan ilmu kebidanan terutama pengetahuan tentang sebab-sebab infeksi nifas, pencegahan dan penemuan obat-obat baru dari itulah dapat diminimalisir terjdinya infeksi nifas.
Dari itulah seorang bidan perlu mengetahui tentang infeksi nifas, mulai dari apa itu infeksi nifas,bagaimana penyebab terjadinya infeksinya,pencegahanya dan pegobatan dari infeksi nifas tersebut. Hal ini ditujukan untuk terwujudnya persalinan yang aman asuhan nifas yang higienis sehingga komplikasi pada masa nifas tidak lagi terjadi.

B.    Rumusan Masalah
1.    Infeksi Nifas.
2.    Kelainan dan Penyakit lain dalam Nifas.

C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk Dapat Mengetahui Infeksi Nifas.
2.    Untuk Dapat Mengetahui Kelainan dan Penyakit lain dalam Nifas.

D.    Manfaat Penulisan
1.    Memberikan Pengetahuan Tentang Infeksi Nifas.
2.    Memberikan Pengetahuan Tentang Kelainan dan Penyakit dalam Nifas.


Senin, 25 Juni 2012

Siklus Krebs sebagai Rangkaian Aksi untuk Oksidasi Lengkap Bahan Makanan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Adalah peran dari HA Krebs (1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami.
Siklus Krebs terkait dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya; bahan yang masuk berasal dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk berasal dari asam amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun, teramat jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi menjadi asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam prses fosforilasi oksidatif. Enzim enzim yang berperanan pada siklus asam sitrat terdapat didalam mitokondria.

B.    Kajian Perpustakaan
A.    Sumber Ostetik Ko.A
Siklus Krebs Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa katabolisme residu asetyl, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi jaringan.
Fungsi Utama Siklus Krebs
1)    Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2)    Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai pernapasan untuk produksi ATP
3)    Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk digunakan pada sintesis asam lemak.
4)    Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam nukleat.
5)    Melakukan pengendalian langsung (produkbakal produk) atau tidak langsung (alosterik) terhadap sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.
Kepentingan piruvat pada siklus Krebs Yaitu:

Sistem Pencernaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi, air, dan garam yang berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh, seperti ATP yang dibutuhkan sel untuk melaksanakan berbagai kegiatan di tubuh  dan juga berfungsi sebagai bahan pembangun dan pengganti sel-sel yang rusak.
Pembuangan sisa/sampah tubuh hanya merupakan fungsi kecil dari sistem pencernaan yang berlangsung melalui paru-paru, ginjal, defekasi pada akhir pencernaan dan keringat melalui kulit. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus memiliki persediaan air, elektrolit dan makanan yang terus menerus.
Untuk ini dibutuhkan :
1.    Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
2.    Sekresi getah pencernaan.
3.    Absorpsi hasil pencernaan air dan elektrolit.
4.    Sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal yang membawa zat yang akan diabsorpsi.
5.    Pengaturan semua fungsi sistem saraf dan hormon.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses sebagai berikut :
1.    Ingesti : masuknya makanan ke dalam mulut.
2.    Pemotongan dan penggilingan : dilakukan secara mekanikal oleh gigi, kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan.
3.    Peristalsis : gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.    Digesti : hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.    Absorpsi : pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
6.    Egesti : proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses keluar dari saluran pencernaan.

B.    Kajian Perpustakaan
Proses pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler. Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
1.    Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a.    Lidah
Lidah berfungsi untuk :
•    Membantu membolak-balikkan makanan
•    Membantu mendorong makanan saat ditelan
•    Sebagai alat pengecap atau perasa
•    Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b.    Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c.    Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
• Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
• Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
• Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
2.    Faring, Kerongkongan, dan Lambung

Sistem Pernafasan

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Karena tubuh bergantung pada sistem pernafasan untuk bertahan hidup, maka pengkajian pernafasan merupakan aspek kritis evaluasi kesehatan . fungsi sistem pernafasan yang utama adalah untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida di dalam paru-paru dan jaringan dan untuk mengatur keseimbangan asam basa. Setiap perubahan pada sistem ini akan mempengaruhi semua sistem tubuh yang lain. Pada penyakit pernafasan kronis, perubahan pada status pulmonar terjadi secara perlahan, memungkinkan tubuh seseorang beradaptasi terhadap hipoksia bertahap. Tetapi perubahan pernafasan akut seperti pneumotoraks atau pneumonia aspirasi menyebabkan hipoksia tiba-tiba. Karena hal tersebut tidak memungkinkan tubuh untuk beradaptasi, maka kematian dapat terjadi.
Faktor lingkungan, seperti polusi udara dan asap rokok, juga dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit pernafasan. Bahkan rokok pihak kedua dapat menyebabkan masalah pernafasan, terutama pada orang yang masih sangat muda dan sangat tua.

B.    Kajian Perpustakaan
Pernafasan adalah proses yang mencakup  pergerakan  O2 dari atmosfer ke jaringan untuk menunjang metabolisme sel, serta pergerakan CO2 selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme dari jaringan ke atmosfer.
Fungsi sistem pernafasan adalah :
1.    Untuk mengambil oksigen dari atmosfer ke dalam sel – sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida yang dihasilkan sel – sel tubuh kembali ke atmosfer.
2.    Organ respiratorik berperan dalam produksi bicara
3.    Berperan dalam keseimbangan asam basa
4.    Berperan dalam pertahanan tubuh melawan benda asing
5.    Pengaturan hormonal tekanan darah.
Pembagian Sistem Pernafasan
Sistem respirasi dapat dibagi menjadi  :
•    Saluran pernafasan atas ; terdiri atas bagian di luar rongga dada : udara melewati hidung, kavitas nasalis, faring, laring dan trakea bagian atas.
•    Saluran pernafasan bawah ; bagian yang terdapat dalam rongga dada : trakea bagian bawah dan paru – paru itu sendiri yang meliputi pipa bronchial dan alveoli.
Organ – Organ Sistem Pernafasan
1.    Hidung
Berbentuk pyramid disertai dengan suatu akar dan dasar. Bagian ini terdiri dari :
1.    Septum nasal membagi hidung menjadi sisi kiri dan sisi kanan yang disebut rongga nasal.
2.    Naris eksternal di batasi oleh kartilago nasal.
3.    Empat pasang sinus paranasal ; frontal, etmoid, maksilar, dan fenoid berfungsi meringankan tulang cranial, memberi area permukaan tambahan pada saluran nasal untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk, memproduksi mucus, dan memberi efek resonansi.
4.    Tulang hidung:
o    Tulang nasal membentuk  jembatan dan bagian superior kedua sisi hidung.
o    Vomer dan lempeng perpendicular tulang etmoid membentuk bagian posterior septum nasal.
o    Lantai rongga nasal adalah palatum keras yang terbentuk dari tulang maksila dan palatinum.
o    Langit – langit rongga nasal pada sisi medial terbentuk dari lempeng kribriform tulang etmoid.
o    Konka basalis superior, tengah dan inferior menonjol pada sisi medial dinding lateral rongga nasal.
o    Meatus superior, medial dan inferior merupakan jalan udara rongga nasal yang terletak di bawah konka.
Membran Mukosa Nasal / Kavitas Nasalis
Kulit pada bagian eksternal permukaan hidung yang mengandung folikel rambut, keringat dan kelenjar sebasea. Fungsinya : Penyaringan partikel kecil, penghangatan dan pelembaban udara yang masuk.

Vitamin

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Vitamin merupakan mikronutrien yang essensial. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin harus diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari makanan. Vitamin adalah senyawa organik nonprotein, nonkarbohidrat, dan non lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 elemen atau unsur kimia yang telah diketahui, hanya 27 yang ditemukan dalam sistem hidup. Keduapuluhujuh elemen ini dikenal sebagai bioelemen atau unsur-unsur biomolekul (unsur-unsur hayati).
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.

B.    Kajian Perpustakaan
Vitamin adalah senyawa organik yang termasuk bahan makanan esensial yang diperlukan oleh tubuh, tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh memang ada, namun laju intesisnya kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap sehat. Meskipun di dalam tubuh vitamin tidak dipergunakan untuk mendapatkan tenaga seperti lemak atau karbohidrat dan juga tidak dipakai sebagai zat pembangun seperti protein, vitamin tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan melalui peranannya sebagai enzim pembantu dalam proses metabolisme. Fungsi khusus berbagai vitamin sangat berbeda antara satu dan yang lain. Oleh karena itu, sulit menyamaratakan fungsi vitamin dalam gizi manusia.
Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena vitamin dibutuhkan pada makanan manusia hanya dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari. Vitamin masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Kebutuhan tubuh akan berbagai vitamin tidak sama setiap hari sebab masing-masing vitamin mempunyai fungsi yang berbeda. Jumlah kebutuhan vitamin per hari ada yang dapat ditentukan dengan pasti dan ada yang tidak.
Kebutuhan tubuh akan vitamin B1, misalnya sangat tergantung pada jumlah karbohidrat yang kita makan setiap hari. Semakin banyak jumlah karbohidrat yang kita makan, semakin banyak jumlah vitamin B1 yang kita butuhkan dan sebaliknya. Defisiensi suatu vitamin dapat menimbulkan suatu penyakit. Penyakit akibat kekurangan vitamin ini disebut avitaminsois. Ekarang, vitamin-vitamin telah dapat dibuat secara sintetis sehingga kekurangan salah satu vitamin dari jumlah yang diperlukan dapat ditambahkan dengan makan atau minum vitamin sintetis ini.
Kelebihan salah satu vitamin pada tubuh dalam jumlah yang banyak dikenal dengan istilah hipervitaminosis. Hipervitaminosis vitamin yang larut dalam air tidak berlaku menimbulkan masalah sebab kelebihan vitamin-vitamin jenis ini pada umumnya dibuang ke luar tubuh bersama-sama urine. Lain halnya dengan kelebihan beberapa jenis vitamin yang tidak larut dalam air. Kelebihan vitamin A dan D dalam jumlah besar untuk waktu yang lama, dapat menimbulkan maslaah yang tidak kita harapkan. Oleh karena itu, tablet-tablet bergula dan kapsul-kapsul yang berisi vitamin A atau D dalam dosis tinggi di apotek dimasukkan ke dalam obat daftar G, yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Siklus Asam Sitrat pada Metabolisme Karbohidrat, Lipid dan Protein

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Siklus asam sitrat (bahasa Inggris: citric acid cycle, tricarboxylic acid cycle, TCA cycle, Krebs cycle, Szent-Györgyi-Krebs cycle) adalah sederetan jenjang reaksi metabolisme pernapasan selular yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel. Lintasan katabolisme akan menuju pada lintasan ini dengan membawa molekul kecil untuk diiris guna menghasilkan energi, sedangkan lintasan anabolisme merupakan lintasan yang bercabang keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon untuk keperluan biosintesis.
Metabolom dan jenjang reaksi pada siklus ini merupakan hasil karya Albert Szent-Györgyi and Hans Krebs.
Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan pada organisme aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak dan protein - menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam piruvat dan fosforilasi oksidatif.
Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-alfa merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor dari asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.
Siklus asam sitrat dimulai dengan satu molekul asetil-KoA bereaksi dengan satu molekul H2O, melepaskan gugus koenzim-A, dan mendonorkan dua atom karbon yang tersisa dalam bentuk gugus asetil kepada asam oksaloasetat yang memiliki molekul dengan empat atom karbon, hingga menghasilkan asam sitrat dengan enam atom karbon.

B.    Kajian Perpustakaan
Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.
Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di dalam membran interna mitokondria.
Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:
1.    Kondensasi awal asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat, dikatalisir oleh enzim sitrat sintase menyebabkan sintesis ikatan karbon ke karbon di antara atom karbon metil pada asetil KoA dengan atom karbon karbonil pada oksaloasetat. Reaksi kondensasi, yang membentuk sitril KoA, diikuti oleh hidrolisis ikatan tioester KoA yang disertai dengan hilangnya energi bebas dalam bentuk panas dalam jumlah besar, memastikan reaksi tersebut selesai dengan sempurna. Sitrat + KoAAsetil KoA + Oksaloasetat + H2O
2.    Sitrat dikonversi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat hidratase) yang mengandung besi Fe2+ dalam bentuk protein besi-sulfur (Fe:S). Konversi ini berlangsung dalam 2 tahap, yaitu: dehidrasi menjadi sis-akonitat, yang sebagian di antaranya terikat pada enzim dan rehidrasi menjadi isositrat.

Sifat Antigen

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Antigen adalah suatu zat yang mampu memunculkan respons imun; zat asing yang merangsang tubuh untuk mensekresi antibodi tertentu atau untuk memproliferasi sel T yang teraktivitas yang spesifik terhadap antigen yang ada.
Pada umumnya merupakan protein yang berkaitan dengan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa berupa olisakarida atau polipeptida, yang tergolong makromolekul dengan BM > 10.000. Antigen bertindak sebagai benda asing atau nonself oleh seekor ternak dan akan merangsang timbulnya antibodi.

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Pengertian Antigen
Istilah antigen mengandung dua arti, pertama untuk mengambarkan molekul yang memacu respon imun (juga disebut imunogen) dan kedua untuk menunjukkan molekul yang dapat bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah disensitasi. Antigen yaitu setiap substansi asing yang dapat menginduksi timbulnya respon imun.
2.    Letak Antigen
Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan seseorang tidak bereaksi terhadap sel-nya sendiri. Sehingga dapat dikatakan antigen merupakan sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun, terutama dalam produksi antibodi. Antigen biasanya protein atau polisakarida, tetapi dapat juga berupa molekul Iainnya. Permukaan bakteri mengandung banyak protein dan polisakarida yang bersifat antigen, sehingga antigen bisa merupakan bakteri, virus, protein, karbohidrat, sel-sel kanker, dan racun.
3.    Bagian Antigen
Secara fungsional antigen terbagi menjadi 2, yaitu:
a.    Imunogen, yaitu molekul besar (disebut molekul pembawa). Bagian dari molekul antigen besar yang dikenali oleh sebuah antibodi (oleh reseptor sel-T) atau bagian antigen yang dapat membuat kontak fisik dengan reseptor antibodi, menginduksi pembentukan antibodi yang dapat diikat dengan spesifik oleh bagian dari antibodi atau oleh reseptor antibodi, bisa juga disebut determinan antigen atau epitop.
b.    Hapten, yaitu kompleks yang terdiri atas molekul kecil. Bahan kimia ukuran kecil seperti dinitrofenol dapat diikat antibodi, tetapi bahan tersebut sendiri tidak dapat mengaktifkan sel B (tidak imunogenik). Untuk mengacu respon antibodi, bahan kecil tersebut perlu diikat oleh molekul besar. Hapten merupakan sejumlah molekul kecil yang dapat bereaksi dengan antibodi namun tidak dapat menginduksi produksi antibodi.
4.    Klasifikasi Antigen
1.    Pembagian antigen menurut epitop
a.    Unideterminan, univalen : Hanya satu jenis determinan/ epitop pada satu molekul.
b.    Unideterminan, multivalen : Hanya satu jenis determinan tetapi dua atau lebih determinan tersebut ditemukan pada satu molekul.
c.    Multideterminan, univalen : Banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya satu dari setiap macamnya (kebanyaan protein).
d.    Multideterminan, multivalen : Banyak macam determinan dan banyak dari setiap macam pada satu molekul
2.    Pembagian antigen menurut spesifisitas
a.    Heteroantigen, yang dimiliki oleh banyak spesies
b.    Xenoantigen, yang hanya dimiliki oleh banyak spesies tertentu

Protein Plasma

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Protein plasma terdiri dari albumin, fraksi-fraksi globulin, fibrinogen (faktor pembekuan darah), dan anti bodi yang sering disebut imunoglobin. Albumin dalam bidang klinik sangat berperan dalam mempertahankan tekanan osmotik intravaskular dalam mencegah terjadinya oedema. Tekanan osmotik intravaskular selalu lebih tinggi 18 mmHg dibandingkan dengan ekstravaskular yang disebut dengan tekanan onkotik. Disamping protein, plasma sebagai antioedema juga berperan dalam pengangkutan materi, seperti asam lemak bebas, bilirubin, da obat-obatan tertentu. Globulin tertentu berperan sebagai antibodi dan membantu proses pembekuan darah karena faktor-faktor pembekuan darah tergolong globulin, seperti fibrinogen dan protrombin.
Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup. 55% dari jumlah/volume darah merupakan plasma darah. Volume plasma darah terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Plasma darah juga merupakan medium pada proses ekskresi.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3, or 1.025 kg/l. Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses pembekuan darah.
Plasmapheresis adalah jenis terapi medis yang menyuling (en:extraction) plasma darah keluar dari kumpulan partikelnya untuk diolah lebih lanjut dan memasukkan kembali plasma darah tersebut pada akhir terapi.
B.    Kajian Perpustakaan
Kadar protein plasma total pada orang dewasa normal berkisar 7 – 7,5 g/100ml. 3 golongan besar protein plasma yaitu : fibrinogen , albumin dan globulin. Sedangkan protein serum ada 2 yaitu : albumin dan globulin.
Yang termasuk globulin dan glikoprotein diantaranya :
a.    Mukoprotein dan glikoprotein
b.    Lipoprotein
c.    Metal biding protein
d.    Gamma globulin atau immunoglobulin (lg) yang dibagi : IgA, IgG, IgM, IgD dan IgE.
Protein plasma terdiri dari :
a.    Albumin
Albumin adalah protein yang ada dalah darah yang diperlukan oleh tubuh untuk memelihara dan memperbaiki jaringan. Selama proses dialysis, albumin dalam darah membantu pembuangan cairan dengan cara menarik cairan yang berlebih dalam jaringan kembali ke dalam darah untuk kemudian disaring oleh ginjal buatan (dialyzer).
Kidney Disease Outcomes Quality Initiative dari National Kidney Foundation merekomendasikan level albumin sama dengan atau lebih tinggi dari 4.0 g/dl.
Makanan dari hewani seperti daging sapi, ikan, ayam, telur, susu mengandung kandungan protein tingkat tinggi. Sedangkan kacang – kacangan, sayur – sayuran mempunyai tingkat kandungan protein lebih rendah.
Beberapa jenis makanan yang mengadung protein seperti susu, yogurt, keju, kacang – kacangan  dibatasi dalam konsumsinya untuk pasien dialysis karena mengandung kadar kalium dan phospat yang tinggi.
Apakah ada penyebab lain kekurangan kadar albumin dalam darah selain kurangnya konsumsi makanan yang berprotein tinggi?
Peradangan dan infeksi dapat menyebabkan kadar albumin turun. Infeksi kandung kemih, infeksi pada akses merupakan beberapa contoh yang dapat menurunkan kadar albumin. Sedangkan untuk jenis peradangan adalah arthritis dan Lupus.  Selain masalah pada liver dan metabolic acidosis juga dapat menunrunkan kadar albumin dalam darah.

Peran Asam Amino dalam Proses Pembentukan Bahan Tertentu yang Mempunyai Kepentingan Biologis

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Asam amino merupakan senyawa organic yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (-NH2). Dimana gugus karboksil bersifat asam dan gugus amina bersifat basa.  Asam amino menyediakan kebutuhan nitrogen untuk: struktur basa nitrogen DNA (Deoxyribonucleic Acid) dan RNA (Ribonucleic Acid); Heme dan struktur lain seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom, enzim, dll; asetilkolin dan neurotransmitter lainnya; hormone dan fosfolipid.
Jalur metabolik asam amino diantaranya ialah:
1.    Produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, protein yang dikonsumsi serta sintesa asam amino di hati
2.    Pengambilan nitrogen dari asam amino
3.    Katabolisme asam amino menjadi energy melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino
4.    Sintesis protein dari asam-asam amino.
Asam amino menghasilkan zat amfibolik dimana zat amfibolik ialah suatu senyawa yang masih memerlukan pengolahan lagi. Zat antara metabolic dapat diubah menjadi glukosa. Dari 20 asam amino menghasilkan 7 molekul metabolik. Asam amino yang menghasilkan asetil ko-A atau asetoasetil ko-A disebut asam amino ketogenik. Asam amino ketogenik yaitu leusin dan lisin. Asam amino yang menghasilkan piruvat, α-ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat atau oksaloasetat disebut asam amino glukogenik. Asam amino glukogenik yaitu diantaranya, arginine, histidine, methionine, valine, alanine, aspargine, aspartat, cysteine, glutamate, glutamine, glycine, proline, serine, dan tyrosine. Sedangkan asam amino campuran (antara glukogenik dan ketogenik) yaitu isoleusin, felalanin, triptofan, dan trionin.
Asam amino juga sebagai pembentuk bahan tertentu yang mempunyai kepentingan biologis. Salah satunya adalah Hormon. Hormon merupakan senyawa organik yang dihasilkan oleh kalenjar endokrin dan berfungsi untuk membantu mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan, serta mengatur keseimbangan tubuh. Hormon yang membantu petabolisme tubuh akan mempercepat atau memperlambat untuk mencapai homeostasis tubuh.

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Proses yang Terjadi dalam Metabolisme Asam Amino
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
2.    Peran Asam Amino dalam Proses Pembentukan Bahan Tertentu yang Mempunyai Kepentingan Biologis.
Produk khusus dapat berasal dari asam amino itu sendiri, kerangka c atau bagian_dari_asam_amino_itu.  Berbagai produk yang penting secara fisiologis dan berasal dari asam amino mencakup heme, purin, pirimidin, hormon, nerutransmiter dan peptide yang biologis-aktif. Selain itu banyak protein mengandung asam amino yang sudah dimodifikasi untuk memenuhi fungsi  khusus, seperti pengikatan kalsium,atau sebagai senyawa antara yang bekerja untuk menstabilkan protein, yaitu protein struktural, melalui ikatan silang kovalen berikutnya. Residu asam amino dalam protein tersebut bertindak sebagai residu yang sudah dimodifikasi.
Akhirnya, terdapat molekul peptida kecil atau molekul mirip peptida yang tidak disintesis dalam ribosom yang memiliki fungsi khusus dalam sel. Histamin yang dibentuk melalui dekarboksilasi histidin, memainkan peranan yang penting dalam banyak reaksi alergi. Neurotransmiter spesifik yang berasal dari asam amino mencakup -aminobutirat dari glutamat; 5-hidroksitripitamin (serotinin) dari triptofan; dan dopamin, norepinefrin serta epinefrin dari tirosin. Banyak obat yang digunakan untuk mengobati berbagai keadaan neurologis dan psikiatris mempengaruhi metabolisme neurotransmiter tersebut diatas.

Oksidasi Biologi

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Seperti yang telah diketahui bahwa makhluk hidup memerlukan energy yang digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, sintesis biomolekul serta transport ion melintasi membrane sel. Organisme akan menggunakan energy tersebut secara efisien untuk proses hidup. Dalam rangka untuk menghasilkan energy, karbohidrat, lipid, asam amino dengan melalui jalur metabolism yang berbeda akan dipecah dan menghasilkan sejumlah molekul pembawa energy yang selanjutnya melalui proses oksidasi biologi.
Senyawa pembawa energy digolongkan menjadi 2, yaitu 1) low energy phosphates-ADP, AMP, glukosa-1 phosphate- yang bertugas menangkap energy bebas dan high energy phosphates (HEP)–kreatin fosfat, ATP, karbamoil fosfat, GTP, fosfoenol piruvat dan CTP- yang membawa energy tinggi untuk diberikan kepada reaksi biokimia. Terdapat tiga sumber utama senyawa HEP dalam konsevasi energy yaitu dari 1) proses glikolisis, 2) siklus asam sitrat, dan 3) fosforilasi oksidatif.
NADH yang merupakan hasil dari siklus Krebs yang terjadi dalam mitokondria akan digunakan dalam reaksi reduksi untuk menghasilkan ATP yang merupakan molekul pembawa energy melalui proses fosforilasi oksidatif. Banyak manifestasi berkaitan dengan adanya radikal bebas yang merupakan hasil dari proses oksidasi biologi seperti penuaan dini, keganasan, namun mekanisme perjalanan penyakit tersebut masih sulit untuk dijelaskan.

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Definisi
Secara kimiawi, oksidasi di definisikan sebagai pengeluaran electron dan reduksi sebagai penangkapan electron, sebagaimana di lukiskan oleh oksidasi ion fero menjadi feri e (elektron) Fe 2+ ¬ Fe3+ Dengan demikian, oksidasi selalu disertai reduksi aseptor electron. Prinsip ini osidasi – reduksi ini berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep penting yang melandasi pemahaman sifat oksidasi biologi. kita ketahui bahwa banyak oksidasi biologi dapat berlangsung tanpa peran serta molekul oksigen, misalnya : dehidrogenasi.
Hukum termodinamika I dan II Kaidah pertama termodinamika:
Kaidah pertama ini merupakan hukum penyimpanan energi, yang berbunyi: energi total sebuah sistem, termasuk energi sekitarnya adalah konstan. Ini berarti bahwa saat terjadi perubahan di dalam sistem tidak ada energi yang hilang atau diperoleh. Namun energi dapat dialihkan antar bagian sistem atau dapat diubah menjadi energi bentuk lain. Contohnya energi kimia dapat diubah menjadi energi listrik, panas, mekanik dan sebagainya.
Kaidah kedua termodinamika: Kaidah kedua berbunyi: entropi total sebuah sistem harus meningkat bila proses ingin berlangsung spontan. Entropi adalah derajat ketidakteraturan atau keteracakan sistem. Entropi akan mencapai taraf maksimal di dalam sistem seiring sistem mendekati keadaan seimbang yang sejati.

Mineral

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan kerja enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti pembentukan haemoglobin. Mineral digolongkan atas mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh kurang dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara lain: natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur.
Fosfor merupakan salah satu mineral yang dibutuhkan dengan jumlah lebih kurang 22% dari seluruh mineral yang terdapat dalam tubuh. Di dalam tubuh fosfor berada dalam bentuk kalsium fosfat.
Fosfor mempunyai peranan dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen esensial bagi banyak sel dan merupakan alat transport asam lemak. Fosfor berperan pula dalam mempertahankan keseimbangan asam-basa. Fosfor juga memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Pengertian Mineral
Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Seringkali kita tidak asing dengan yang namanya Vitamin.
Mineral berbeda dengan vitamin tetapi keduanya termasuk mikronutrient. Memang seringkali terjadi salah kaprah antara mineral dengan vitamin, dan perbedaannya adalah
a)    Mineral adalah unsur inorganik, artinya tetap dapat mempertahankan bentuknya dalam tubuh Anda. Tidak seperti vitamin, mineral tidak dapat hancur oleh panas, asam, udara, atau pun proses pencampuran.
b)    Satu unsur mineral tidak dapat berubah menjadi unsur mineral lainnya.

Metabolisme Karbohidrat

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Proses metabolisme merupakan perubahan kimiawi yang terjadi dalam tubuh untuk pelaksanaan berbagai fungsi vitalnya. Setiap sel terdiri atas protoplasma yang mempunyai kemampuan untuk mengambil O2 dan keperluan lainnya. Di samping itu, juga menyisihkan bahan tertentu sebagai bahan buangan termasuk CO2.
Karbohidrat merupakan satu di antara nutrien utama bagi manusia. Di dalam tubuh dijumpai beberapa jalur oksidasi karbohidrat, misalnya :
1.    Glikolisis anaerob.
Sering dikenal pula sebagai jalur Embden Meyerhof. Jalur oksidasi ini berlangsung tanda adanya oksigen.
2.    Glikolisis aerob
Jalur ini berlangsung dengan adanya oksigen.
3.    Jalur Glikogenesis dan glikogenolisis
4.    Jalur asam glukuronat
5.    Jalur HMP-shunt
6.    Jalur glukoneogenesis

B.    Kajian Perpustakaan
Hidrat arang (karbohidrat) berperan sebagai hasil dari pencernaan dan absorpsi gula serta zat tepung yang ada dalam darah berupa glukosa. Jumlah gula dalam darah normal adalah 100 mg glukosa dalam 1 cc darah. Di dalam tubuh kita terdapat beberapa jalur oksidasi karbohidrat, misalnya glikolisis anaerob, glikolisis aerob, glikogenesis, glikogenolisis, asam glukuronat, dan glukoneogenesis. Penyimpanan glukosa dalam tubuh terjadi pada hati, otot, dan tulang dalam bentuk glikogen. Glikogen dalam otot digunakan untuk aktivitas otot dan diganti kembali dengan glukosa darah menurut kebutuhan. Glukosa paling mudah dicerna dan diasimilasikan, oleh karena itu dijadikan sebagai makanan tambahan pengganti karbohidrat dari protein dan lemak.

Metabolisme Asam Amino

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.
Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan.

B.    Kajian Perpustakaan
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Metabolisme asam amino terdiri dari 4  bagian yaitu
1.    Katabolisme asam amino
Katabolisme asam amino terbagi menjadi beberapa tahap yaitu :
    Katabolisme atom N
    Transaminasi
Asam amino esensial tidak dapt dibuat oleh tubuh tetapi harus diperoleh dari makanan sebaliknya asam amino nonesensial dapat dibuat oleh tubuh sepanjang tersedia cukup nitrogen.dengan cara memindahkan gugus amino dari suatu asama mino ke asam keto sehingga menghasilkan asam amino baru dan satu asam keto.dengan cara ini sel hati dapat mensintesis berbagai asam amino nonesensial.proses transminase membutuhkan koenzim NAD (niasin) PLP (vitamin B ), THF(asam folat)dan vitamin B .
    Deaminasi Oksidatif
Jika asam amino digunakan sebagai sumber energy untuk membentuk lemak tubuh terlebih dahulu mengalami deaminasi yang menghasilkan asam keto dan amoniak.amoniak merupakan basa yang bersifat racun jika berlebihan dapat mengganggu keseimbangan asam basa.

Hubungan Sistem Imun dengan Beberapa Kelainan dalam Klinik

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Seperti diketahui sistim imun adalah berfungsi untuk mempertahankan tubuh dari serangkaian mikroorganisme. Imun juga merupakan contoh aktifitas biologis yang kompleks. Pengenalan, memori, serta kespesifikan terhadap benda asing merupakan inti imunologi.
Ada kecenderungan untuk membagi sistim imun sesuai dengan komponennnya dan hal tersebut memang diperlukan untuk dapat lebih mendalami fungsi sistm imun tanpa mengesampingkan hubungan antara komponen. Sistim imun dalam tubuh mampu untuki mengenal serta membedakan berbagai macam benda asing sampai dengan pembedaan benda asing yang berasal dari tubuh sendiri (self) dan yang berasal dari luar tubuh sendiri (non self). Komponen tubuh yang berhubungan dengan system vaskular serta sistim limfoid pada masa perinatal akan dikenal dengan sistim imun dan disebut sebagai self.

B.    Kajian Perpustakaan
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak akan terjadi penyakit.
Terdapat dua macam kekebalan, yaitu kekebalan pasif dan kekebalan aktif. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri. Contohnya adalah kekebalan pada janin yang diperoleh dari ibu, atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan imunoglobulin. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan dimetabolisme oleh tubuh. Waktu paruh IgG adalah 28 hari, sedangkan waktu paruh imunoglobulin lainnya lebih pendek.
Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada imunisasi, atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama karena adanya memori imunologik.
Tujuan utama sistem imun adalah untuk mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia seperti pada imunisasi cacar. Keadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis-jenis penyakit yang transmisinya bergantung kepada manusia, seperti misalnya penyakit difteria. Agar dapat lebih mudah memahami mengenai proses imunologik yang terjadi pada vaksinasi maka terlebih dahulu perlu diketahui tentang respons imun dan mekanisme pertahanan tubuh (lihat juga bab tentang respons imun).
Dilihat dari berapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua macam respons imun, yaitu respons imun primer dan respons imun sekunder.
•    Respons imun primer Respons imun primer adalah respons imun yang terjadi pada pajanan pertama kalinya dengan antigen. Antibodi yang terbentuk pada respons imun primer kebanyakan adalah IgM dengan titer yang lebih rendah dibanding dengan respons imun sekunder, demikian pula daya afinitasnya. Waktu antara antigen masuk sampai dengan timbul antibodi (lag phase) lebih lama bila dibanding dengan respons imun sekunder

HEME

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pada makalah ini akan dijelaskan tentang salah satu bagian dari mata kuliah biokimia yaitu heme. makalah ini sengaja dibuat untuk menambah pengetahuan tentang heme dan menambah referensi guna keperluan belajar mengajar di kelas / kampus. Penting nya pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan tentang biokimia “ heme “ adalah merupakan kebutuhan mahasiswa dalam mencapai dan memperoleh ilmu yang lengkap selama masa perkuliahan.

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Pengertian Heme
Sebuah heme ( Amerika Inggris ) atau haem ( Inggris Bahasa Inggris ) adalah kelompok prostetik yang terdiri dari besi atom yang terkandung di pusat besar heterosiklik cincin organik disebut porfirin .Tidak semua porphyrins mengandung zat besi, tapi sebagian besar mengandung porfirin metalloproteins memiliki prostetik heme sebagai kelompok mereka; ini dikenal sebagai hemoproteins.
Heme adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi yang terdapat di tengah-tengah cincin organik heterosiklik yang luas yang disebut porfirin. Tidak semua porfirin mengandung besi, tapi fraksi metalloprotein yang mengandung porfirin memiliki heme sebagai gugus protetiknya; ini kemudian dikenal sebagai hemoprotein. Heme banyak dikenal dalam perannya sebagai komponen Hemoglobin, namun heme juga merupakan komponen dari sejumlah hemoprotein lainnya.
2.    Fungsi Heme
Hemoproteins memiliki fungsi biologis yang beragam termasuk transportasi gas diatomik, kimia katalisis , deteksi gas diatomik, dan transfer elektron. Besi heme berfungsi sebagai sumber atau tenggelam elektron selama transfer elektron atau kimia redoks. Dalam peroksidase reaksi, itu porfirin molekul juga berfungsi sebagai sumber elektron. Dalam transportasi atau deteksi gas diatomik, gas mengikat besi heme. Selama deteksi gas diatomik, pengikatan gas ligan ke besi heme induces perubahan konformasi dalam protein sekitarnya.
Telah berspekulasi bahwa fungsi evolusi asli hemoproteins adalah transfer elektron dalam primitif belerang berbasis fotosintesis jalur di leluhur cyanobacteria sebelum munculnya oksigen molekuler.

Enzim dan Koenzim

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Enzim adalah suatu protein yang berfungsi  sebagai biokatalisator reaksi-reaksi biokimia pada makhluk biologi. Zat-zat yang diuraikan oleh reaksi disebut substrat, dan yang baru terbentuk dari reaksi disebut produk. Spesifisitas enzim sangat tinggi terhadap substratnya, dan enzim mempercepat reaksi kimia spesifik tanpa pemebntukan produk samping. Enzim ini bekerja dalam cairan larutan encer, suhu dan pH yang sesuai dengan kondisi fisiologis biologis. Melalui aktifitasnya, sistem enzim terkoordinasi dengan baik sehingga menghasilkan hubungan yang harmonis di antara sejumlah aktivitas metabolik yang berbeda, semuanya mengacu untuk menunjang kehidupan. Enzim merupakan suatu protein maka sintesisnya dalam tubuh di atur dan dikendalikan oleh sistem gentik, seperti halnya dengan sintesis protein pada umumnya.
Enzim dibagi dalam enam golongan besar oleh Commision on Enzymes of the International Union of Biochemistry. Penggolongan ini didasarkan atas reaksi kimia di mana enzim memegang peranan Dalam mempelajari mengenai enzim, dikenal beberapa istilah diantaranya holoenzim, apoenzim, kofaktor, gugus prostetik, koenzim, dan substrat. Apoenzim adalah suatu enzim yang seluruhnya terdiri dari protein, sedangkan holoenzim adalah enzim yang mengandung gugus protein dan gugus non protein. Gugus yang bukan protein tadi dikenal dengan istilah kofaktor. Pada kofaktor ada yang terikat kuat pada protein dan sukar terurai dalam larutan yang disebut gugus prostetik dan adapula yang tidak terikat kuat pada protein sehingga mudah terurai yang disebut koenzim. Baik gugus prostetik maupun koenzim, keduanya merupakan bagian yang memungkinkan enzim bekerja pada substrat. Substrat merupakan zat-zat yang diubah atau direaksikan oleh enzim.

B.    Kajian Perpustakaan
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik.Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Kekurangan  atau kelebihan enzim dalam tubuh dapat diukur melalui serum, sel darah, cairan sperma, cairan otak, dan tubuh lainnya. Mengukur jumlah enzim secara kuantitatif sulit dilakukan karena jumlahnya yang sangat sedikit, umumnya yang diukur adalah aktivitasnya. Untuk mengukur aktivitas enzim tertentu, digunakan substrat yang sesuai.
Struktur dan Daya Kerja
Struktur kimia enzim tergolong protein atau proteida. Telah ditemukan beberapa ratus enzim yang didapatkan melalui kristalisasi. Kristal enzim yang pertama didapat adalah urease pada tahun 1926 oleh Sumner. Pada tahun-tahun terakhir telah diisolasi enzim ribonuklease dan diketahui strukturnya secara lengkap sampai urutan-urutannya. Ada dua komponen enzim, yaitu :
1.    Protein sebagai pembawa yang disebut apoenzim.
2.    Gugus sebagai pembawa sifat katalitiknya disebut koenzim.

Untuk Selengkapnya Download Here


Efek Metabolisme Asam Amino

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Metabolisme merupakan kegiatan terpenting dalam tubuh, Metabolisme terjadi pada saat menit pertama makanan masuk ke perut dan pencernaan dimulai. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan kelenjar tiroid membantu dalam pemecahan makanan yang dicerna menjadi zat lebih sederhana. Zat-zat sederhana diserap oleh sel-sel tubuh dan membantu dalam pelepasan energi dan melaksanakan proses lain dalam tubuh, seperti penyembuhan luka, pengaturan suhu tubuh, pembentukan sel-sel baru, membuang racun dari tubuh, dan sebagainya.
Namun ada saatnya proses metabolisme menjadi terganggu, gangguan metabolisme bisa saja terjadi karena kelainan genetik atau penyakit. Gangguan metabolisme karena kelainan genetik sangatlah langka hanya terjadi pada 1 dari sekitar 1000-2500. Bila gangguan metabolisme terjadi, maka fungsi normal tubuh juga akan terganggu dan menyebabkan masalah kesehatan.

B.    Kajian Perpustakaan
Metabolisme adalah proses alami tubuh itu melakukan sepanjang hari dan cara tubuh menggunakan energi tergantung pada tingkat metabolisme. Asam amino membantu dalam sintesis makanan dan itulah mengapa mereka dapat memiliki efek besar pada metabolisme. Ada beberapa asam amino mempengaruhi metabolisme dan beberapa yang paling penting adalah triptofan, fenilalanin, dan treonin antara lain. Semua asam amino yang dibuat dalam hati dan mereka dikeluarkan bersama dengan insulin untuk mengatur metabolisme tubuh. Setiap orang membutuhkan tingkat metabolisme yang tinggi untuk mencerna makanan dan kemudian mengubah makanan yang dicerna menjadi energi.
Seseorang yang memiliki tingkat metabolisme yang rendah akan sering menjadi gemuk, yang mengarah ke berbagai masalah kesehatan lainnya. Seseorang yang memiliki tingkat metabolisme yang berlebihan akan perlu makan lebih banyak protein sebagai atau tubuhnya cenderung menggunakan lebih banyak energi. Ada beberapa asam amino dalam hati seperti arginin dan fenilalanin yang dibutuhkan oleh tubuh karena berbagai alasan lain dari sekadar sintesis.
Jika ada ketidakberesan dalam pengolahan asam amino, yang dapat turun-temurun, maka sel-sel dalam tubuh tidak dapat menyerap mereka. Jenis gangguan ini menyebabkan gejala awal dan menyebabkan penyakit yang lebih parah. Salah satu gejala awal akan berkurang metabolisme pada seseorang. Jenis gangguan ini bahkan dapat diidentifikasi dalam bayi yang baru lahir Karena penyakit ini membuat gejala sedini mungkin di kehidupan, bayi baru lahir secara rutin diskrining dalam beberapa kali.
Di Amerika Serikat, bayi baru lahir secara umum diskrining untuk phenylketonuria, penyakit air kencing sirop maple, homocystinuria, tyrosinemia, dan sejumlah penyakit keturuanan lainnya, walaupun skrining bervariasi dari setiap negara. Phenylketonuria (PKU) adalah kelainan yang disebabkan pembentukan asam amino phenylalanine, yang merupakan asam amino esensial yang tidak bias disintesa oleh tubuh tetapi ada pada makanan. Kelebihan phenylalanine biasanya terubah ke tyrosine, asam amino lain, dan disisihkan dari tubuh. Tanpa enzim yang mengubahnya ke tyrosine, phenylalanine menjadi lebih berkembang di darah dan menjadi racun di otak, menyebabkan keterlambatan mental. PKU terjadi pada hampir semua kelompok etnik.
Jika PKU terjadi dalam keluarga dan DNA bisa dijumpai dari seorang anggota keluarga terkena, pengambilan cairan amniotik atau pengambilan contoh chorionic villus dengan analisa DNA bisa dilakukan untuk memutuskan apakah janin mempunyai kelainan. Kebanyakan terjadi pada bayi baru lahir yang dideteksi selama tes skrining rutin. Bayi baru lahir dengan PKU jarang mempunyai gejala segera, walaupun kadang-kadang seorang bayi mengantuk atau makan dengan kurang baik. Jika tidak diobati, bayi terkena secara progresif menjadi keterbelakangan mental pada tahun pertama hidup mereka, yang akhirnya menjadi parah. Gejala lain termasuk pusing, mual dan muntah, bercak seperti eksim, kulit tipis dan rambut dibandingkan anggota keluarga mereka, agresif atau berprilaku membahayan dirinya, hiperaktif, dan kadang-kadang mengalami gejala psikiatrik. Anak yang tak diobati sering mengeluarkan bau tubuh dan air kencing "mousy" akibat hasil sampingan phenylalanine (phenylacetic asam) di air kencing dan keringat mereka. Untuk mencegah keterbelakangan mental, pemasukan phenylalanine harus dibatasi (tetapi tidak dihilangkan secara keseluruhan karena orang memerlukan beberapa phenylalanine untuk hidup) di mulai pada beberapa minggu pertama kehidupan. Karena semua sumber alami protein mengandung terlalu banyak phenylalanine untuk anak dengan PKU, sehingga anak tidak boleh makan daging, susu, atau makanan lain yang berisi protein. Malahan, mereka harus makan jenis phenylalanine-yang bukan dari makanan, terutama buatan. Makanan alami yang proteinnya rendah, seperti buah-buahan, sayur, dan tanaman biji-bijian tertentu dengan jumlah yang dibatasi, bisa dimakan.

Untuk Selengkapnya Download DI SINI

Dasar Imunologi

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen misalnya bakteri, virus, fungi, protozoa dan parasit yang dpaat menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi yang terjadi pada orang normal umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini disebabkan karena tubuh manusia memiliki suatu sistem yang disebut sistem imun, yang berfungsi melindungi tubuh terhadap unsur-unsur patogen. Sistem ini bergantung pada kemampuannya untuk mengenal molekul-molekul asing atau antigen yang terdapat pada permukaan unsur patogen dan memiliki kemampuan untuk melakukan reaksi yang tepat untuk menyingkirkan antigen. Kemampuan ini dimiliki oleh komponen-komponen sistem imun yang terdapat dalam jaringan limforetikuler yang letaknya tersebar di seluruh tubuh misalnya dalam sumsum tulang, kelenjar limfe, limpa, timus, sistem saluran nafas, sistem saluran cerna dan organ lain.
Rangsangan terhadap sel terjadi apabila di dalam tubuh masuk suatu zat yang lain oleh sel atau jaringan dianggap asing dari zat yang berasal dari tubuh sendiri. Pada beberapa keadaan patologik, sistem imun ini tidak dapat membedakan zat asing dari tubuh sendiri sehingga sel-sel dalam sistem imun membentuk zat anti terhadap jaringan tubuhnya sendiri yang disebut auto antibodi.

B.    Kajian Perpustakaan
Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malafungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.
Fungsi sistem imun :
1.    Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh
2.    Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3.    Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Sasaran utama: bakteri patogen & virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Untuk Selengkapnya Download Here

Darah

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Darah merupakan cairan ekstra sel yang mengisi saluran kardiovasular. Bagian darah yang terpenting adalah hemoglobin yang merupakan suatu pigmen protein. Heme merupakan pigmen yang berwarna merah dan globin merupakan suatu polipeptida (protein). Fungsi vital darah adalah mengangkut oksigen untuk pernafasan sel. Tanpa oksigen tidak akan terbentuk energi (ATP) dalam mitokondria. Di paru-paru akan terjadi proses oksigenasi da akan terbentuk Hb02. Pada jaringan, oksigen dilepaskan dan hemoglobin akan mengikat H maka akan terbentuk HHb yang berwarna lebih gelap dari Hb02 (oksi Hb). Globin adalah suatu protein uang squensinay (susunan) asam aminonya bervariasi sesuai dengan jenis hemoglobin.
Serum merupakan cairan darah setelah darah membeku, sedangkan plasma adalah cairan darah. Agar darah tidak membeku, dapat ditambahkan antikoagulan. Jadi, serum tidak lagi mengandung fibrinogen, sedangkan plasma masih mengandung fibrinogen.

B.    Kajian Perpustakaan
1.    Pengertian Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.