Jumat, 06 Januari 2012
Kakak Aku Capek....
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
===========================
“Kakak, kakak…” kata Sang adik berlari menghampiri sang kakak.
“Ada apa, dinda..?” tanya Sang Kakak.
“Aku capek, sangat capek. Aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek, aku mau menyontek saja! aku capek, sangat capek..
Aku capek karena teman-teman meledekku gak gaul, tidak punya pacar, sendirian dimalam minggu, padahal teman2ku pergi ke bioskop dan jalan2 ke mall…
Aku capek karena harus pergi halaqoh mencari ilmu sedang tempatnya jauh, sedang waktuku tersita utk mengurus kegiatan kuliah..
Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! Aku capek, sangat capek.
Aku capek karena aku harus istiqomah dengan jilbab dan baju panjangku, ribet dan gerah, padahal teman2ku begitu bebas berpakaian apa saja yg dia mau..
Aku capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
Aku capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman-temanku, sedangkan teman-temanku seenaknya saja bersikap kepadaku..
Aku capek Kakak, aku capek menahan diri. Aku ingin seperti mereka. Mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka Kak ! ..” sang adek mulai menangis.
Kemudian sang Kakak hanya tersenyum dan mengelus kepala adeknya sambil berkata, ”Dinda, ayo ikut Kakak, kakak akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang kakak menarik tangan sang adek.
Kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri dan kerikil tajam, serangga, lumpur, dan ilalang. Lalu sang adek pun mulai mengeluh.
” Kakak mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini kak”, sang kakak hanya diam dan terus berjalan.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu-kupu, taman dengan bunga-bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang.
“Wwaaaah… tempat apa ini Kak? aku suka! aku suka tempat ini!” teriak sang adek kegirangan. sang kakak hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah adikku, sini duduklah di samping kakak” ujar sang kakak lembut, lalu sang adik pun ikut duduk di samping kakaknya.
” Adekku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? Tak ada yg tahu tempat ini, padahal tempat ini begitu indah…”
” Tidak tahu kak, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang-orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tahu ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu. Dulu kakak pernah mengajak teman kakak kesini. Dia 2 tahun lebih muda dari usiamu, tapi kakak sudah menganggap dia adek kakak sendiri. Saat itu dia mengalami masalah yg hampir sama denganmu. Kakak mengajak dia ketempat ini tp belum sempat mengajakmu kesini.”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya Kak? Alhamdulillah”
”Nah, akhirnya kau mengerti..”
”Mengerti apa? aku tidak mengerti…”
” Adekku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh istiqomah dalam bersikap baik, butuh keuletan dalam rintangan, butuh perjuangan dalam setiap perubahan kearah kebaikan, agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi.
Bukankah kau harus sabar saat ada duri dan kerikil tajam melukai kakimu, kau harus istiqomah melangkah saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus berjuang melewati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga, dan akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Kau tidak akan mendapatkan apa apa adekku, oleh karena itu bersabarlah Dinda dengan jalan yg kau tempuh..”
” Tapi kak, tidak mudah untuk bersabar ”
” Kakak tau, oleh karena itu ada kakak yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat. Begitu pula hidup, tetap ada ayah dan ibumu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu. Tapi, ingatlah adekku… kakak tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh. Masih ada banyak “adek-adek” kakak diluar sana yg butuh bimbingan kakak. Suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri. Maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,jadilah dirimu sendiri, jadilah seorang muslimah yang kuat, kaffah dan tertarbiyah, yang tetap tabah dan istiqomah karena tahu ada Allah di sampingmu. Maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang. Maka kau tau kan akhirnya seperti apa?”
” Ya kak, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini. Sekarang aku mengerti. Terima kasih Kakak , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”.
" Bagus adekkku, jadilah kebanggaan kakak. Kebanggaan orang tuamu, sahabat2mu, dan terutama kebanggaan buat agamamu. Kau tentu masih ingat kata2 sahabatmu: "Kehilangan adalah sebuah keniscayaan" ? yang dikatakannya itu benar sekali. Kalau nanti bukan kamu yg meninggalkan kakak, maka suatu saat kakak yg akan meninggalkanmu. Tapi bukan meninggalkan dalam arti utk selamanya, tapi sebuah proses metamorfosa utk menempa dirimu agar lebih mandiri dan dewasa tanpa bergantung pada siapapun. Pada saat itu teman terbaikmu hanya ilmu dan Allah saja..".
Sang kakak mengakhiri nasehatnya, kemudian mencium pipi adeknya. Sang adek hanya bisa diam tanpa kata. Sang kakakpun hanya tersenyum sambil menatap wajah adinda kesayangannya.
Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan telaga dan taman yg indah tersebut.
Sampai jumpa adekku..
Semoga kita selalu..
Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sahabat sejatiku hilangkan dari ingatanmu
Dihari saat kita berbagi
Dengan kotak sejuta mimpi
Aku datang menghampirimu
Kan kuperlihatkan semua hartaku
Aku raja kaupun raja, aku hitam kaupun hitam
Aku dan kamu..darah abadi.
( gubahan; Sheila On7..^.^ )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar