BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebenarnya, sudah beberapa abad lalu para ilmuwan dan para pemikir memperhatikan seluk-beluk kehidupan anak, khususnya dari sudut perkembangannya, untuk mempengaruhi berbagai proses perkembangan, mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup yang didambakan. Anak harus tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang matang, yang sanggup dan mampu mengurus dirinya sendiri, dan tidak selalu bergantung pada orang lain, bahkan menimbulkan masalah bagi keluarga, kelompok atau masyarakat.
Sejak abad pertengahan, aspek moral dan pendidikan keagamaan, menjadi pusat perhatian dan menjadi tujuan umum dari pendidikan. Pandangan terhadap anak sebagai pribadi yang masih murni, jauh dari unsur-unsur yang mendorong anak pada perbuatan-perbuatan yang tergolong dosa dan tidak bermoral, bayak dipengaruhi oleh aktifitas-aktifitas keagamaan. Para tokoh agama dan kaum cendikiawan tentang masalah kemanusiaan, banyak mendorong dan mempengaruhi orang tua untuk memperlakukan anak secara berbeda dengan orang dewasa. Para teolog, dokter, filsuf, dan ahli pendidikan memberikan pandangan mengenai anak dan latar belakang perkembangannya, serta pengaruh-pengaruh keturunan dan lingkungan hidup terhadap kejiwaan anak.
Memasuki akhir abad ke 17, seorang filsuf Inggris bernama John Locke mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan kepribadian anak.
Meskipun dewasa ini sudah menjadi keyakinan umum bahwa setiap anak manusia perlu mendapatkan pendidikan, sekadar untuk menjadi bahan perbandingan, di sini dikemukakan teori-teori yang memberikan berbagai pandangan, baik yang menolak maupun yang menerima adanya pengaruh pendidikan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Aliran Nativisme atau Aliran Pembawaan
2. Aliran Empirisme atau Aliran Lingkungan
3. Aliran Konvergensi atau Aliran Persesuaian
Untuk Selengkapnya DownLoad Here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar