Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Selasa, 12 Juni 2012

Hubungan Muskuloskeletal dengan Alat Reproduksi Wanita

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Konsep gerak tidak hanya diartikan sebagai perpindahan tempat saja akan tetapi gerakan dari bagian-bagian tubuh disebut juga sebagai suatu gerakan. Contohnya, pada saat kita menulis, kita tidak berpindah tempat hanyatangan kita saja yang bergerak. Pada saat kita menulus, kita dikatakan juga sedang bergerak.
Manusia bergerak berpindah tempat atau hanya menggerakkan bagian tubuhnya saja sesuai dengan keinginananya. Gerakan tubuh manusia terjadi karena adanya kerjasama anatar tulang dan otot. Tulang tidak mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya, oleh karena itu tulang disebut sebagai alat gerak pasif. Sedangkan otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut sebagai alat gerak pasif. Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet).

B.    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka penulis ingin membahas sedikit mengenai Hubungan Muskuloskeletal dengan Alat Reproduksi Wanita.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi.
Sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).
Sistem muskuloskeletal meliputi :
1.    Tulang
•    Tulang panjang (long bone), misalnya femur, tibia, fibula, ulna, dan humerus.
•    Tulang pendek (short bone), misalnya tulang-tulang karpal.
•    Tulang pipih (flat bone), misalnya tulang pariental, iga, skapula, dan pelvis.
•    Tulang sesamoid, misalnya tulang patela.
•    Tulang sutura (sutural bone), misalnya tulang atap tengkorak.
2.    Persendian
Sendi adalah Hubungan antara dua tulang atau lebih. Tiga macam sendi :
a.    Sinartrosis (sendi tidak dapat digerakkan) : sendi tulang tengkorak.
b.    Amfiartrosis (sendi dengan gerak terbatas) : sendi pada vertebra dan simfisis pubis.
c.    Diartrosis (sendi yang mampu bergerak bebas) :
•    Sendi peluru
•    Sendi engsel
•    Sendi pelana
•    Sendi peluncur
3.    Cartilago
Cartilago (tulang rawan) terdiri dari serat-serat yang diletakkan pada suatu gelatin yang kuat, tetapi fleksibel tidak memiliki vaskuler.
4.    Ligamen
Susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat yang kenyal dan fleksibel. Ligamen mempertemukan kedua ujung tulang dan mempertahankan stabilitas.
5.    Otot
Otot adalah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus untuk berkontraksi. Otot terbagi menjadi :
a.    Otot rangka (otot lurik) : terdapat pada sistem skelet, memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas.
b.    Otot viseral (otot polos) : terdapat pada saluran cerna, perkemian, pembuluh darah. Otot ini mendapat rangsang dari saraf otonom berkontraksi diluar kesadaran.
c.    Otot jantung : hanya terdapat pada jantung, berkontraksi diluar pengendalian.
6.    Tendon
Ikatan jaringan fibrosa yang padat yang merupakan ujung dari otot dan menempel kepada tulang.
7.    Bursa
Kantong kecil dari jaringan ikat disuatu tempat dimana digunakan di atas bagian yang bergerak. Misalnya antara tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau antara otot-otot.
8.    Fascia
Permukaan jaringan penyambung longgar yang tetap langsung dibawah kulit (fascia super ficial) atau sebagai pembungkus tebal, jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah (fascia dalam).

B.    ALAT KELAMIN PEREMPUAN BAGIAN DALAM (GENETALIA INTERNA)
1.    Vagina (Saluran Senggama)
Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan dilatih. Dinding vagina mempunyai lipatan sirkuler (berkerut) yang disebut “rugae”. Dinding depan vagina berukuran 9cm dan dinding belakangnya 11cm. Selaput vagina tidak mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina disebut “porsio” (leher rahim). Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi penting :
•    sebagai jalan lahir bagian lunak,
•    sebagai sarana hubungan seksual
•     saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat dipecah oleh bakteri Doderlein, sehingga keasaman cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
2.    Rahim (Uterus)
Bentuk rahim seperti buah pir/Alpukat, dengan berat sekitar 30 gr. Terletak di panggul kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di depannya terletak kandung kemih. Hanya bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas.
Dari bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis), sehingga kedudukan rahim menjadi ke arah depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh-kembang  sehingga dapat memelihara dan mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan. Rahim juga merupakan jalan lahir yang penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong jalan lahir. Segera setelah persalinan otot rahim dapat menutup pembuluh darah untuk menghindari perdarahan. Setelah persalinan, rahim dalam waktu 42 hari dapat mengecil seperti semula.
Fungsi rahim:
•    Sebagai alat tempat terjadinya menstruasi
•    Sebagai alat tumbuh dan berkembangnya hasil konseps
•    Tempat pembuatan hormon misal HCG
Bagian-bagian dari rahim (uterus):
•    Servik uteri
•    Korpus uteri
•     Fundus uteri
Secara histologis uterus dibagi menjadi tiga bagian:
•    Endometrium, yaitu lapisan uterus yang paling dalam yang tiap bulan lepas sebagai darah menstruasi
•    Miometrum, yaitu lapisan tengah lapisan ini terdiri dari otot polos
•    Perimetrium, merupakan lapisan luar yang terdiri dari jaringan ikat
Uterus di dalam perut terapung-apung tetapi terfiksasi oleh jaringan-jaringan ikat & ligamentum
Ligamentum-ligamentum yang mengfiksir uterus :
1.    Ligamentum cardinale sinistra & dextra (Mackenrodt)
Ligamen ini fungsinya:
a.    Mencegah supaya uterus tidak turun
b.    Di dalamnya terdapat pembuluh darah yang arteria & vena uterina
Ligamen ini berjalan dari servix uteri dan puncak vagina ke arah lateral dinding panggul
Penyebab uterus turun:
a.    Sering melahirkan
b.    Perempuan yang sering melahirkan sering dipijat
c.    Orang yang sudah tua
2.    Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextra
Fungsi : menahan uterus supaya didak dapat bergerak
Berjalan dari servik bagian belakang kiri kanan ke Os sacrum
3.    Ligamentum Rotundum sinistra & dextra
Ligamen ini berjalan dari daerah Fundus uteri ke dinding panggul Pada perempuan hamil sering mengalami nyeri pada daerah kaki bawah dikarenakan ligamen rotundum tegang
4.    Ligamentum Latum sinistra & dextra
Merupakan suatu jaringan lapis tipis yang menutupi tuba uterina dan uterus di sebelah belakang ligamentum latum terdapat ovarium/indung telur
5.    Ligamentum infundibulum pelvikum sinistra & dextra
Di dalam ligamen ini terdapat urat-urat syaraf kelenjar limfa serta arteria dan vena ovarika untuk darah yang memberikan ke ovarium dan uterus
6.    Ligamentum ovarii proprium
Yang berjalan dari ovarium menuju ke bagian belakang Fundus uteri
Ligamentum ini secara embriologi berasal dari Gubernaculum seperti juga ligamentum rotundum
3.    Tuba Fallopii
Tuba Fallopii berasal dari ujung ligamentum latum berjalan ke arah lateral, dengan panjang sekitar 12 cm. Tuba Fallopii bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai bagian yang lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya terbuka dan mempunyai fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga dapat menangkap ovum (telur) saat terjadi pelepasan telur (ovulasi). Saluran telur ini menyalurkan saluran hasil konsepsi (hasil pembuahan) menuju rahim. Tuba fallopii merupakan bagian yang paling sensitif  terhadap infeksi dan menjadi penyebab utama terjadinya kemandulan (infertilitas).
Fungsi tuba fallopii sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran tempat bertemunya spermatozoa dan ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas), menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan diri pada lapisan dalam rahim
Fungsi tuba:
•    Tempat terjadinya fertilisasi
•    Saluran yang mengeluarkan hasil konsepsi
•    Fimbria mengangkat ovum yang keluar dari ovarium
4.    Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung telur merupakan sumber hormonal perempuan yang paling utama, sehingga mempunyai dampak keperempuanan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum) dikeluarkan perempuan di sebut “dalam masa subur”.
Fungsi ovarium:
•    Sebagai penghasil sel telur / ovum
•    Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan progesteron)
5.    Parametrium (Penyangga Rahim)
Merupakan lipatan peritonium dengan berbagai penebalan, yang menghubungkan rahim dengan tulang panggul. Lipatan atasnya mengandung tuba fallopii dan ikut serta menyangga indumg telur. Bagian ini sensitif terhadap infeksi sehingga mengganggu fungsinya.
Hampir keseluruhan alat reproduksi perempuan berada di rongga panggul. Setiap individu perempuan mempunyai rongga panggul (pelvis ) yang berbeda satu sama lain. Bentuk dan ukuran ini mempengaruhi kemudahan suatu proses persalinan. Dan perubahan ukuran pada panggul ini pula untuk mengukur umur kehamilan seorang perempuan.

C.    Muskuloskeletal Pada Reproduksi Wanita
Tulang panggul atau tulang pelvis adalah penghubung antara badan dan anggota bawah. Terdiri atas 3 pasang tulang yang bergabungan menjadi satu. Panggul wanita terdiri dari :
I.    Bagian Keras yang dibentuk oleh empat buah tulang :
•    2  Tulang pangkal paha (os coccae)
Tulang pangkal paha ada 2 buah. Tulang pangkal paha terdiri dari 3 buah tulang yang berhubungan dengan yang lainnya pada acetabulum. Tulang tersebut adalah :
a.    Tulang usus (os ilium)
Tulang usus merupakan tulang terbesar panggul yang membentuk bagian atas dan belakang panggul. Batas atas yang tebal disebut crista illiaka. Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol disebut spina iliaka anterior superior dan spina iliaka posterior superior. Tonjolan tulang di bawah spina illiaka anterior superior disebut spina illiaka anterior inferior dan sebelah bawah spina illiaka posterior superior terdapat spina illiaka posterior inferior. Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik atau cekungan yang disebut incisura iskhiadika major. Garis yang membatasi panggul besar dan panggul kecil disebut linea inominata atau linea terminalis.
b.    Tulang duduk (os ischium)
Tulang duduk terletak di sebelah bawah tulang usus, pinggir belakangnya berduri disebut spina iskhiadika. Di bawah spina iskhiadika terdapat incisura ischiadika minor. Bagian pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang dapat mendukung berat badan pada saat duduk, disebut tuber iskhiadikum. Tuber iskhiadikum merupakan ukuran melintang dari pintu atas panggul.
c.    Tulang kemaluan (os pubis)
Tulang kemaluan terletak di sebelah bawah dan depan dari tulang usus yang disebut dengan tulang duduk. Tulang ini membatasi sebuah lubang yang terdapat dalam tulang panggul, lubang ini disebut foramen obtoratorium. Ramus superior ossis pubis merupakan tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus. Sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis. Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arkus pubis. Arkus pubis normal akan membentuk sudut 90-100 derajat.
•    1  Tulang kelangkang (os sacrum)
Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang kelangkang merupakan tulang yang berbentuk segitiga yang melebar di atas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak di sebelah belakang antara kedua tulang pangkal paha. Tulang kelangkang terdiri dari 5 ruas tulang senyawa. Kiri dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang yang disebut foramen sacralia anterior. Crista sacralis merupakan deretan cuat-cuat duri yang terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Bagian atas dari sakrum yang berhubungan dengan 5 ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan disebut promontorium. Jarak antara promontorium dan pinggir atas simfisis merupakan ukuran muka belakang dari pintu atas panggul. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui articulasio sacro illiaca. Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.
•    1 Tulang tungging (os coxcigis)
Tulang tungging ada 1 buah. Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5 ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, sehingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.
II.    Bagian Lunak :
Bagian panggul yang lunak terdiri dari otot-otot dan ligamen yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah. Bagian yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis.
Diafragma pelvis terdiri dari:
1.    Pars Muskularis
Pars muskularis yaitu muskulus levator ani. Muskulus levator ani terletak agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rektum. Muskulus levator ani kiri dan kanan terdiri dari 3 bagian yaitu:
•    Muskulus pubokogsigis dari os pubis ke septum anokogsigeum
•    Muskulus illio kogsigeus dari arkus tendineus muskulus levator ani ke os kogsigis dan septum anokogsigeum
•    Musculus ischio coccygis dari spina ischiadika ke pinggir os sacrum dan os coccygis
2.    Pars Membranosa
Pars membranosa yaitu diafragma urogenital. Antara muskulus pubio kogsigeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urigenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitalis. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah depan dan ditembus oleh uretra dan vagina.
3.    Regio Perineum
Regio perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul. Daerah ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
•    Regio analis disebelah belakang – Pada regio analis terdapat muskulus spinter eksternus yang mengelilingi anus dan liang senggama bagian bawah
•    Regio urogenitalis – Pada regio urogenitalis terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transversus perinei superfisialis
•    Ligamen-ligamen yang penting adalah ligamen sacro illiaka, ligamen sacro spinosum dan ligamen sacro tuberosum.

Gambar 1. Bentuk Panggul Normal Wanita

Gambar 2. Bagian-Bagian Tulang Panggul
Rongga Pelvis
Pintu atas panggul (Pelvic brim) membagi pelvis menjadi pelvis palsu (atas) dan pelvis sejati (bawah). Pintu ini dibentuk oleh promontorium sakralis di belakang, linea iliopektinealis di lateral dan simfisis pubis di anterior. Pintu bawah panggul dibatasi oleh koksigis di belakang, tuberositas iskia di lateral dan arkus pubis di anterior. Pelvis sejati (rongga pelvis terletak antara pintu atas dan pintu bawah panggul. Pelvis palsu sebaiknya dianggap sebagai bagian dari rongga abdomen.

Dasar Panggul
Otot-otot dasar panggul mendukung visera: menghasilkan fungsi sfingter pada rektum dan vagina serta membantu meningkatkan tekanan intraabdomen saat menggeliat. Rektum, uretra, dan vagina (pada wanita) melewati dasar panggul dan menuju ke luar. M. Levator ani dan M. Koksigeus membentuk dasar panggul, sedangkan M. Piriformis menutupi bagian depan sakrum.
•    M. Levator Ani : keluar dari aspek posterior pubis, fasia yang menutupi obturatorius internus di dinding dalam pelvis dan spina iskiadika.
•    M. Koksigeus : keluar dari spina iskiadika dan masuk ke bagian bawah sakrum dan koksigis.
Tabel Otot Panggul
Otot     Fungsi     Origo    Insersio
•    Iliopsoas
•    Gluteusmaksimus
•    Gluteus Medius    Menfleksi femur
Mengekstensi femur
Mengaduksi femur    •    Ilium, vertebra, lumbalis.
•    Krista, iliaca, sakrum
•    ilium    Femur
Femur
Femur


D.    Fungsi Umum Panggul Wanita
Fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut :
1.    Bagian keras panggul wanita terdiri dari dan berfungsi :
a.    Panggul Besar (pelvis mayor)
•    Menyangga isi abdomen (perut).
b.     Panggul kecil (pelvis minor)
•    Membentuk jalan lahir
•    Tempat alat genitalia
2.    Bagian Lunak panggul wanita berfungsi :
a.    Membentuk lapisan dalam jalan lahir.
b.    Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil maupun saat kala nifas.
c.    Saat persalinan, berperan dalam proses  pelahiran dan kala uri.
Pembahasan tentang panggul wanita dalam kebidanan dimaksudkan adalah penggul kecil yang menentukan jalannya persalinan. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, di bawah ini akan dibahas secara singkat tentang tulang panggul :
1.    Tulang pangkal paha (os coxae)
Terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan satu dengan lainnya pada asetabulum, yaitu mangkok tempat dari kepala tulang paha (kaput femoris). Ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (os ilium), tulang duduk (os ischium), dan tulang kemaluan (os pubis).
a.    Tulang usus (os ilium)
•    Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang panggul.
•    Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut krista iliaca.
•    Ujung depan dan belakang krista iliaca menonjol: spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.
•    Terdapat tonjolan memanjang di bagian dalam tulang usus (os ilium) yang membagi pelvis mayor dan pelvis minor disebut linea innominata (linea terminalis).
•    Linea terminalis merupakan bagian dari pintu atas panggul.
b.    Tulang duduk ( os ischium)
•    Terdapat disebelah bawah tulang usus.
•    Pinggir belakangnya menonjol: spina ischiadica.
•    Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadicum.
c.    Tulang kemaluan (os pubis)
•    Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus.
•    Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturatum.
•    Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus: ramus superior ossis pubis.
2.    Tulang kelangkang (os sacrum)
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di antara kedua tulang pangkal paha yang terdiri dari dan mempunyai ciri :
•    Terdiri dari lima ruas tulang yang berhubungan erat.
•    Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas ke bawah dan dari kanan maupun kiri.
•    Di kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui saraf: foramina sacralia anterior.
•    Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas kelima.
•    Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar ke depan disebut promontorium.
•    Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui artikulasio sacro-iliaca.
•    Ke bawah tulang kelangkang berhubungan  dengan tulang tungging (os coc-cygis).
3.    Tulang tungging (os coccygis)
•    Bentuk segitiga dengan ruas 3 sampai 5 buah dan bersatu.
•    Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke belakang sehingga memperluas jalan lahir.

E.    Kesatuan Tulang Pangkal Paha
Tulang panggul yang terdiri dari empat buah tulang berhubungan erat melalui persendian. Di samping persendian, tulang panggul dihubungkan oleh jaringan ikat berupa ligamentum sehingga seluruhnya merupakan dan membentuk jalan lahir yang kuat.
Tulang pangkal paha yang membentuk panggul kecil (pelvis minor) berhubungan dengan tulang kelangkang melalui artikulasi sacro-iliaca. Jaringan ikat yang menghubungkan tulang tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.    Permukaan belakang tulang kelangkang ke tulang usus.
•    Ligamentum sacro-iliaca posterior.
b.    Permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus.
•    Ligamentum sacro-iliaca anterior.
•    Ligamentum iliolumbalis.
•    Ligamentum sacro-iliaca interossea.
c.    Tulang kelangkang ke spina ischiadica.
•    Ligamentum sacrospinosum : terentang dari bagian lateral sakrum dan koksigis menuju spina iskiadika.
d.    Tulang kelangkang ke tuber ossis ischiadica.
•    Ligamentum sacrotuberosum : terentang dari bagian lateral sakrum dan koksigis menuju tuberositas iskia.
e.    Tulang pangkal paha kanan dan kiri dihubungkan oleh
•    Simfisis pubis.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet).
Panggul wanita terdiri dari :
1.    Bagian keras : tulang pangkal paha, tulang kelangkang, dan tulang tungging.
2.    Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
a.    Pars muskularis levator ani.
b.    Pars membranasea.
c.    Regio perineum.

B.    Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.


DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta.
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta. Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta.
Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta.
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Para Medis. CV. Yramawidya. Bandung.
Sanders, Scanlon. 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. EGC.
Faiz, Omar dan David Moffat. 2003. At A Glance Anatomi. Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar