Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Senin, 25 Juni 2012

Vitamin

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Vitamin merupakan mikronutrien yang essensial. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil, tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin harus diperoleh dari luar tubuh, yaitu dari makanan. Vitamin adalah senyawa organik nonprotein, nonkarbohidrat, dan non lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 105 elemen atau unsur kimia yang telah diketahui, hanya 27 yang ditemukan dalam sistem hidup. Keduapuluhujuh elemen ini dikenal sebagai bioelemen atau unsur-unsur biomolekul (unsur-unsur hayati).
Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan sehari-hari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan sistem kekebalan tubuh dan pembekuan darah.

B.    Kajian Perpustakaan
Vitamin adalah senyawa organik yang termasuk bahan makanan esensial yang diperlukan oleh tubuh, tetapi tubuh sendiri tidak dapat mensintesisnya. Vitamin yang dapat disintesis oleh tubuh memang ada, namun laju intesisnya kurang dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tetap sehat. Meskipun di dalam tubuh vitamin tidak dipergunakan untuk mendapatkan tenaga seperti lemak atau karbohidrat dan juga tidak dipakai sebagai zat pembangun seperti protein, vitamin tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan melalui peranannya sebagai enzim pembantu dalam proses metabolisme. Fungsi khusus berbagai vitamin sangat berbeda antara satu dan yang lain. Oleh karena itu, sulit menyamaratakan fungsi vitamin dalam gizi manusia.
Vitamin dikenal sebagai mikronutrien karena vitamin dibutuhkan pada makanan manusia hanya dalam jumlah miligram atau mikrogram per hari. Vitamin masuk ke dalam tubuh bersama makanan. Kebutuhan tubuh akan berbagai vitamin tidak sama setiap hari sebab masing-masing vitamin mempunyai fungsi yang berbeda. Jumlah kebutuhan vitamin per hari ada yang dapat ditentukan dengan pasti dan ada yang tidak.
Kebutuhan tubuh akan vitamin B1, misalnya sangat tergantung pada jumlah karbohidrat yang kita makan setiap hari. Semakin banyak jumlah karbohidrat yang kita makan, semakin banyak jumlah vitamin B1 yang kita butuhkan dan sebaliknya. Defisiensi suatu vitamin dapat menimbulkan suatu penyakit. Penyakit akibat kekurangan vitamin ini disebut avitaminsois. Ekarang, vitamin-vitamin telah dapat dibuat secara sintetis sehingga kekurangan salah satu vitamin dari jumlah yang diperlukan dapat ditambahkan dengan makan atau minum vitamin sintetis ini.
Kelebihan salah satu vitamin pada tubuh dalam jumlah yang banyak dikenal dengan istilah hipervitaminosis. Hipervitaminosis vitamin yang larut dalam air tidak berlaku menimbulkan masalah sebab kelebihan vitamin-vitamin jenis ini pada umumnya dibuang ke luar tubuh bersama-sama urine. Lain halnya dengan kelebihan beberapa jenis vitamin yang tidak larut dalam air. Kelebihan vitamin A dan D dalam jumlah besar untuk waktu yang lama, dapat menimbulkan maslaah yang tidak kita harapkan. Oleh karena itu, tablet-tablet bergula dan kapsul-kapsul yang berisi vitamin A atau D dalam dosis tinggi di apotek dimasukkan ke dalam obat daftar G, yang pembeliannya harus menggunakan resep dokter.
Kebutuhan tubuh akan vitamin ada batasnya. Kelebihan suau vitamin tidak selalu dibuang, tetapi ada juga yang disimpan. Walaupun pada umumnya vitamin terbentuk pada tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, namun ada juga diantaranya yang terbentuk pada tumbuh-tumbuhan tingkat rendah. Senyawa-senyawa yang dalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin disebut provitamin.
Secara klasik, vitamin diklasifikasikan atas dasar kelarutannya, yaitu golongan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan golongan vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan kelompok vitamin B-kompleks).

Vitamin yang Larut dalam Lemak
Struktur kimia vitamin yang larut dalam lemak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Selain larut dalam lemak, kelompok vitamin ini juga larut dalam beberapa pelarut lemak, misalnya :
a.    Vitamin A larut dalam kloroform dan eter;
b.    Vitamin D larut dalam eter, kloroform, aseton, dan heksana;
c.    Vitamin E larut dalam alkohol; dan
d.    Vitamin A larut dalam eter, heksana, aseton, dan benzena.
Vitamin larut dalam lemak, pada umumnya stabil terhadap pemasakan, namun kandungannya dalam bahan makanan akan berkurang bila bahan makanan tersebut menjadi tengik, kering atau layu. Penyerapan vitamin golongan ini dalam usus membutuhkan lemak dalam makanan dan aktivitas asam-asam empedu. Kelebihan vitamin akan disimpan dalam tubuh, terutama hati.

Vitamin yang Larut dalam Air
Golongan vitamin larut dalam air mempunyai struktur kimia yang sangat beraneka ragam, tetapi semua bersifat polar sehingga larut di dalam air. Vitamin ini mudah rusak pada penggolongan dengan pemanasan dan mudah hilang pada pencucian yang berulang kali. Golongan vitamin ini merupakan bahan makanan yang cepat diabsorpsi oleh dinding usus halus dan mudah bergerak bebas dalam darah. Vitamin yang termasuk ke dalam golongan ini adalah vitamin C dan kelompok vitamin B kompleks.

C.    Harapan
Diharapkan kepada pembaca agar bisa memahami apa sebenarnya yang dikatakan Vitamin serta bagaimana jika vitamin itu dikonsumsi berlebihan atau kekurangan dalam mengkonsumsinya. Diharapkan dengan membaca ini, maka kita bisa mengetahui semua hal itu. Dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi Awal
Kelebihan dan kekurangan dari mengkonsumsi vitamin mempunyai dampaknya masing-masing yaitu :
1.    Vitamin A
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A yaitu Keratomalasia, kulit pucat, kering rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin A yaitu Keracunan hatiKulit kering, Rambut rontok, Efek Teratologikal, Osteoporosis (suspected, long-term)
2.    Vitamin B1
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B1 yaitu kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang
3.    Vitamin B2
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B2 yaitu turunnya daya tahan tubuh, kilit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.Vitamin B2
4.    Vitamin B3
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B3 yaitu terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, badan lemas, mudah muntah dan mual-mual, dan lain-lain.
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin B3 yaitu Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah, Pusing, mual, ataksia,neuropati perifer.
Sedangkan untuk vitamin B12 tidak ada gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
5.    Vitamin B5
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B5 yaitu otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain
6.    Vitamin B6
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B6 yaitu pelagra alias kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.
7.    Vitamin B12
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin B12 yaitu kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya
8.    Vitamin C
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin C yaitu sisitem imun kurang, sariawan, kurangnya daya pikir, mudah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain.
Gejala keracunan vitamin C adalah mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan susah tidur. Hal ini juga dapat mengganggu tes medis, atau menyebabkan buang air kecil yang berlebihan dan membentuk batu ginjal.
9.    Vitamin D
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D yaitu gigi akan lebih mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
Jangan makan vitamin D secera berlebihan kerana dapat merusak ginjal dan hati.Di Indonesia sebenarnya seseorang tidak perlu menembah konsumsi vitamin D kerana di Indonesiacukup banyak sinar matahari.Kulit dapat memprroduksi vitamin D bila terkena Sinar ultra violet dari matahari


10.    Vitamin E
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin E yaitu bisa mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf dan otot, dll
Akibat dari kelebihan mengkonsumsi vitamin E yaitu bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, vitamin ini diduga dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru..
11.    Vitamin K
Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K yaitu darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.

B.    Tindak Lanjut
Cara mengkonsumsi vitamin juga berbeda – beda sesuai dengan jenis vitaminnya. Misalnya saja vitamin D lebih baik di konsumsi ketika makan malam karena proses penyerapan nutrisi berjalan optimal. Sedangkan vitamin E paling baik dikonsumsi disertai dengan makanan atau minuman yang berlemak agar bisa diserap tubuh dengan optimal. Sedangkan vitamin B dan vitamin E sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari karena dapat meningkatkan energi.
Berikut saya berikan sedikit tips sebelum mengkonsumsi Vitamin :
1.    Pastikan vitamin yang anda konsumsi tidak saling berinteraksi seperti kalsium dan zat besi, karena dapat menggangu proses penyerapannya.
2.    Perhatikan ketentuan konsumsi tiap vitamin, karena memiliki karakteristik yang berbeda antara vitamin yang satu dengan vitamin yang lainnya.
3.    Periksa panduan kebutuhan vitamin sesuai dengan ketentuan Kementerian Kesehatan.
4.    Sebaiknya lakukan olahraga secara rutin, agar mendapatkan tubuh yang terjaga kesehatannya.
5.    Makanlah makanan yang bernutrisi  secara teratur.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Vitamin adalah nutrisi yang penting dalam tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
2.    Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
3.    Vitamin yang larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
4.    Kebanyakan vitamin berfungsi sebagai koenzim dalam berbagai reaksi dalam tubuh.
5.    Kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi – reaksi biokimia di dalam tubuh dan masing – masing vitamin dapat mendefenisikannya.

B.    Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.


DAFTAR PUSTAKA

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia. Buku Kedokteran-ECG, Jakarta.
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.
Pujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press, Jakarta.
Sirajuddin,S. 2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium    Terpadu           Kesehatan Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur       UNHAS, Makassar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar