Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Senin, 25 Juni 2012

Sistem Pencernaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi, air, dan garam yang berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh, seperti ATP yang dibutuhkan sel untuk melaksanakan berbagai kegiatan di tubuh  dan juga berfungsi sebagai bahan pembangun dan pengganti sel-sel yang rusak.
Pembuangan sisa/sampah tubuh hanya merupakan fungsi kecil dari sistem pencernaan yang berlangsung melalui paru-paru, ginjal, defekasi pada akhir pencernaan dan keringat melalui kulit. Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan, maka saluran pencernaan harus memiliki persediaan air, elektrolit dan makanan yang terus menerus.
Untuk ini dibutuhkan :
1.    Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan.
2.    Sekresi getah pencernaan.
3.    Absorpsi hasil pencernaan air dan elektrolit.
4.    Sirkulasi darah melalui organ-organ gastrointestinal yang membawa zat yang akan diabsorpsi.
5.    Pengaturan semua fungsi sistem saraf dan hormon.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, meliputi proses sebagai berikut :
1.    Ingesti : masuknya makanan ke dalam mulut.
2.    Pemotongan dan penggilingan : dilakukan secara mekanikal oleh gigi, kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan.
3.    Peristalsis : gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.    Digesti : hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.    Absorpsi : pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
6.    Egesti : proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri dalam bentuk feses keluar dari saluran pencernaan.

B.    Kajian Perpustakaan
Proses pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler. Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
1.    Mulut
Manusia memasukkan makanan ke dalam tubuh dengan cara ditelan, cara seperti itu disebut ingesti. Mulut dilengkapi dengan beberapa alat tubuh, yaitu lidah, gigi, dan kelenjar saliva (air liur).
a.    Lidah
Lidah berfungsi untuk :
•    Membantu membolak-balikkan makanan
•    Membantu mendorong makanan saat ditelan
•    Sebagai alat pengecap atau perasa
•    Merupakan alat indera yang sensitif terhadap suhu dingin / panas dan tekanan
b.    Gigi
Gigi bayi pertama kali muncul sesudah berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sbb.:
1.) 8 gigi seri (insisivus), untuk memotong makanan
2.) 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan
3.) 8 gigi geraham untuk mengunyak makanan
Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar), dan 12 gigi geraham belakang (molar).
c.    Kelenjar Saliva
Saliva digunakan untuk memudahkan penelanan makanan, membantu mencerna makanan secara kimiawi karena mengandung enzim amilase (ptialin) dan lipase, serta melindungi selaput mulut terhadap suhu panas atau dingin dan kondisi asam dan basa.
Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar saliva yaitu:
• Glandula Parotis = menghasilkan saliva atau ludah
• Glandula Sublingualis = menghasilkan air dan lendir
• Glandula Submandibularis = menghasilkan air dan lendir
2.    Faring, Kerongkongan, dan Lambung
Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung.
a.    Faring
Faring merupakan bagian yang pendek. tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam kerongkongan.
b.    Kerongkongan
Kerongkongan merupakan sebuah tabung lurus, berotot, dan berdinding tebal. Bolus akan melalui kerongkongan menuju lambung yang disebabkan oleh gerak peristaltik dinding kerongkongan.  Gerak peristaltik adalah gerak bergelombang dari depan sampai belakang yang ditimbulkan oleh kontraksi dan relaksasi otot yang terjadi secara berurutan.
c.    Lambung
Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu :
• Menyimpan makanan
• Mengaduk makanan
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui kardiak. Kemudian makanan menuju fundus dan pilorus. Pilorus berdekatan dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus.
Dalam dinding lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
1)    Lendir Lambung. Dihasilkan oleh sel penghasil lendir
2)    Getah Lambung. Di dalamnya terdapat bahan-bahan, sbb.:
•    Asam Klorida (HCl), merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman, membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
•    Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
•    Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya dimiliki oleh mamalia berusia muda.
•    Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang terakumulasi di dalam lambung.
3)    Hormon Gastrin Merupakan hormon yang merangsang lambung untuk menyekresi getah lambung.
3.    Hati dan Pankreas
Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah, sbb.:
•    Mengasilkan empedu (bilus)
•    Tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen
•    Menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak
•    Tempat penyimpanan darah
•    Tempat pembentukan fibrinogen dan heparin
•    Mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D (ergosterol
•    Detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alkohol
•    Tempat penghancuran sel darah merah
Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus. Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim. Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung berbagai zat, yaitu sbb.:
a.    Natrium Bikarbonat (NaHCO3) Bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8.
b.    Amilase pankreas (disakarase) Yaitu enzim yang berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase pankreas antara lain:
1)    Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa.
2)    Sukrase, berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
3)    Laktase, berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
c.    Lipase pankreas (steapsin) Yaitu enzim yang menghidrolisis lemak menjadi campuran asam lemak dan monogliserida.
d.    Protease (peptidase) Yaitu enzim pemecah protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan karboksipeptidase.
e.    Nuklease Yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN) menjadi komponen nukleotida.
4.    Usus (Intestinum) dan Anus
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri.Manusia mempunyai 2 macam usus, yaitu usus halus (insentium tenue) dan usus besar (insentium crassum).
a.    Usus Halus
Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.  Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu:
•    Duodenum (usus 12 jari)
•    Jejenum (usus kosong)
•    Ileum (usus penyerapan)
b.    Usus Besar (Kolon) dan Anus
Kolon manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden), melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston.
Antara usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks (umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat buangan dari usus halus. Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.

C.    Harapan
Dalam pembelajaran ini, kita membahas mengenai Sistem Pencernaan, maka penulis mengharapkan agar kita semua mengetahui Sistem pencernaan serta hal-hal yang ada hubungannya dengan sistem pencernaan.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kondisi awal
Beberapa macam kelainan dan gangguan pada sistem pencernaan manusia, antara lain adalah sebagai berikut :
1.    Gastritis, adalah suatu radang yang akut atau kronis pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan oleh makanan yang kotor, dan radang yang kronis disebabkan oleh kelebihan asam dalam lambung.
2.    Radang hati yang menular (Hepatitis), merupakan infeksi virus pada hati, sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.
3.    Diare, dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.
4.    Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.
5.    Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.
6.    Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.
7.    Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.
8.    Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam

B.    Tindak Lanjut
1.    Pengobatan gastritis meliputi :
a)    Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.
b)    Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.
c)    Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang lain.(Soeparman, 1999, hal : 96)
2.    Radang hati yang menular (Hepatitis),
Tidak ada terapi sfesifik untuk hepatitis virus. Tirah baring selama fase akut dengan diet yang cukup bergizi merupakan anjuran yang lazim. Pemberian makanan intravena mungkin perlu selama fase akut bila pasienterus menerus muntah. Aktivitas fisik biasanya perlu dibatasi hingga gejala-gejala mereda dan tes fungsi hati kembali normal.
3.    Diare
Pengobatan diare sebenarnya merupakan hal yang sangat sederhana, apalagi jika kita telah mengenal bagaimana sanitasi dan hygiene (kebersihan) yang baik. Ketika seseorang terserang diare, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meringankan penyakit sehingga membantu mengatasi diare.
•    Sebaiknya hindari susu atau sari buah (jus) apalagi jika tidak dipasteurisasi. Ini akan memperparah penanganan diare.
•    Selama dilakukan pengobatan diare cobalah hindari makanan berminyak atau berlemak. Bayi dan anak-anak harus didorong untuk makan pisang, nasi, saus apel, dan roti bakar – yang disebut diet BRAT – kombinasi digunakan selama beberapa dekade untuk pengobatan diare. Jika dalam penanganan diare disertai dengan mual, hindari minuman beralkohol dan makanan pedas selama beberapa hari.
•    Lanjutkan aktivitas yang biasa dilakukan jika dalam pengobatan diare tapi hindari olahraga berat sampai merasa lebih baik karena meningkatkan risiko dehidrasi, hal ini akan sangat membantu pengobatan diare yang dilakukan.
4.    Sembelit
Penanganan sembelit tergantung pada penyebabnya. Bila penyebabnya adalah gaya hidup, penanganan terbaik adalah mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Dokter mungkin juga meresepkan obat-obatan berikut untuk meringankan sembelit:
•    Agen penggumpal (bulking agents), yang tidak harus berupa obat, untuk melunakkan dan membentuk feses.
•    Obat pencahar stimulan yang menyebabkan otot-otot usus berkontraksi.
•    Agen osmotik yang meningkatkan jumlah air dalam tinja dengan menarik air dari lapisan usus.
•    Obat deterjen yang memecah lapisan permukaan tinja, menyebabkan air menembus dan melunakkannya.
Sembelit yang disebabkan oleh penyakit, gangguan hormonal dan penyumbatan, penanganan harus dilakukan dengan menghilangkan penyebab yang mendasarinya.   Jika sembelit disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, penggantian atau modifikasi dosis obat mungkin diperlukan.
5.    Kanker lambung
Selain secara medis, pengobatan kanker lambung juga dapat dilakukan dengan penggunaan obat kanker alami. Sarang Semut telah dimanfaatkan oleh banyak orang sebagai salah satu alternatif pengobatan kanker lambung.
Karena khasiatnya yang luar biasa menakjubkan dalam menumpas berbagai jenis penyakit mematikan termasuk kanker. Kalau begitu, kandungan apa dalam Sarang Semut yang membuatnya bisa begitu menyembuhkan berbagai jenis kanker dan tumor
Dr M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa dengan limpahnya kandungan berbagai senyawa aktif penting seperti flavonoid, tanin, polifenol, dan berbagai mineral yang berguna sebagai antioksidan dan antikanker, Sarang Semut sangat tepat digunakan sebagai obat kanker dan tumor.
Tentang manfaat antioksidan dalam membantu tubuh menumpas kanker, Dr Mangestuti Agil Apt MS mengatakan, "Antioksidan bekerja melindungi sel-sel tubuh agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik. Kalau sel bekerja dengan baik, penyakit yang mengganggu fungsi sel seperti kanker pun dapat dicegah"
Flavonoid dalam Sarang Semut berguna sebagai antioksidan sehingga baik untuk mencegah dan membantu mengobati kanker, melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi, dan sebagai antibiotik.
6.    Radang usus buntu
•    Mengobati radang usus buntu dengan biji jintan hitam
Penggunaan teratur dari Anda biji  jintan hitam  telah terbukti berguna dalam pencegahan radang usus buntu. Hal ini dipersiapkan dengan menempatkan sesendok biji dalam satu liter air dingin, biarkan mendidih selama setengah jam, lalu tiriskan segalanya.
•    Mengobati radang usus buntu dengan jus sayuran
Kombinasi 100 ml jus bit, 100 ml jus mentimun, dicampur dengan 300 ml jus wortel, sangat efisien untuk usus buntu jika diminum dua kali sehari.
•    Mengobati radang usus buntu dengan whey
Minum satu liter whey per hari dapat bermanfaat untuk pengobatan radang usus buntu kronis
7.    Radang usus buntu
Untuk menghilangkan wasir secara total sebaiknya anda menjalankan beberapa tips menyembuhkan wasir serta melakukan konsultasi dengan dokter.
a.    Jalankan pola hidup sehat
b.    Olah raga secara teratur
c.    Makan makanan berserat
d.    Hindari terlalu banyak duduk atau nongkrong di wc / toilet
e.    Jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dll
f.    Jangan melakukan aktivitas hubungan seks yang tidak wajar
g.    Minum air yang cukup
h.    Jangan menahan kencing dan berak
i.    Jangan suka menggosok dan menggaruk dubur berlebihan
j.    Jangan mengejan / mengeden / ngeden berlebihan
k.    Jika tidak ingin pup / bab jangan dipaksa
l.    Duduk berendam pada air yang hangat
m.    Minum obat sesuai anjuran dokter
8.    Keracunan Makanan
1.    Mencegah / menghentikan penyerapan racun
a.    Racun melalui mulut (ditelan / tertelan)
1.    Encerkan racun yang ada di lambung dengan : air, susu, telor mentah atau norit).
2.    Kosongkan lambung (efektif bila racun tertelan sebelum 4 jam) dengan cara :
•    Dimuntahkan :
•    Bilas lambung :
    Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.
    Pasang NGT dan bilas dengan : air, larutan norit, Natrium bicarbonat 5 %, atau asam asetat 5 %.
    Pembilasan sampai 20 X, rata-rata volume 250 cc.
Kontraindikasi : keracunan zat korosif & kejang.
•    Bilas Usus Besar : bilas dengan pencahar, klisma (air sabun atau gliserin).
b.    Racun melalui melalui kulit atau mata
•    Pakaian yang terkena racun dilepas
•    Cuci / bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau zat penetralisir (asam cuka / bicnat encer).
•    Hati-hati : penolong jangan sampai terkontaminasi.
c.    Racun melalui inhalasi
•    Pindahkan penderita ke tempat aman dengan udara yang segar.
•    Pernafasan buatan penting untuk mengeluarkan udara beracun yang terhisap, jangan menggunakan metode mouth to mouth.
d.    Racun melalui suntikan
•    Pasang torniquet proximal tempat suntikan, jaga agar denyut arteri bagian distal masih teraba dan lepas tiap 15 menit selama 1 menit
•    Beri epinefrin 1/1000 dosis : 0,3-0,4 mg subkutan/im.
•    Beri kompres dingin di tempat suntikan
2.    Mengeluarkan racun yang telah diserap
Dilakukan dengan cara :
•    Diuretic : lasix, manitol
•    Dialisa dan Transfusi exchange
3.    Pengobatan simptomatis / mengatasi gejala
•    Gangguan sistem pernafasan dan sirkulasi : RJP
•    Gangguan sistem susunan saraf pusat :
    Kejang : beri diazepam atau fenobarbital
    Odem otak : beri manitol atau dexametason.
4.    Pengobatan spesifik dan antidotum


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.    Proses pencernaan makanan pada manusia terjadi di luar sel, disebut pencernaan ekstrasekuler.
2.    Sistem pencernaan manusia tersusun dari saluran pencernaan (mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus) dan kelenjar pencernaan (hati dan pankreas).
3.    Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrisi, air, dan garam yang berasal dari zat makanan ke lingkungan dalam untuk didistribusikan ke sel-sel melalui sistem sirkulasi
4.    Penyakit yang timbul akibat gangguan pencernaan adalah :
•    Gastritis,
•    Radang hati yang menular (Hepatitis),
•    Diare,
•    Sembelit
•    Kanker lambung,
•    Radang usus buntu,
•    Hemaroid,
•    Keracunan makanan

B.    Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.


DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika, 2009.
 Halim Mubin A. : Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam : Diagnosa dabn Terapi, EGC, Jakarta 2001 : 98-115.
Panitia Pelantikan Dokter FK-UGM : Penatalaksanaan Medik, Senat Mahasiswa Fak.Kedokteran UGM, Yogyakarta 1987 : 18-22.
Purnawan J., Atiek S.S., Husna A. : Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta 1982: 185-198.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar