Welcome To http://www.cerminan hati al-insan.blogspot.com/ Semoga Bermanfaat.

Selasa, 12 Juni 2012

Masyarakat Kelas Atas

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masyarakat terbentuk dari individu-individu, Individu ini yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya kelompok sosial ini maka terbentuk suatu pelapisan masyarakat atau terbentuk masyarakat yang berstrata.
Pembagian pelapisan masyarakat :
1.    Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class)
2.    Masyarakat terdiri atas 3 kelas ( upper class ), middle class dan lower class.
3.    Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas, kelas menengah, kelas menengah kebawah dan kelas bawah.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapatlah kami akan membahas tentang Masyarakat Kelas Atas.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Masyarakat Kelas Atas
Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatan stabil. Sehubungan dengan ini maka dengan sendirinya masyarakat merupakan kesatuan yang dalam pembentukannya mempunyai gejala yang sama.
Masyarakat Kelas Atas adalah mereka yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan dan kekayaan yang lebih jika dibandingkan dengan masyarakat biasa.

B.    Pembagian Masyarakat Ke Dalam Kelas
Kelas sosial dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.    Kelas Sosial Atas
2.    Kelas Sosial Menengah
3.    Kelas Sosial Bawah
Kelas sosial atas biasanya mendapat penghormatan atau di hormati oleh kelas sosial dibawahnya karena beberapa keunggulan yang dimiliki kelas sosial atas misalnya kedudukan sosialnya maupun kekayaanya. Setiap kelas sosial yang ada, mereka yang ada di dalamnya biasanya memiliki kebiasaan dan perilaku dan gaya hidup yang sama. Misalnya kelas sosial atas kebiasaan belanjanya ke Mall atau ke super Market yang ada.
Kelas bawah tentunya akan belanja di warung-warung terdekat dengan pola makan seadanya bahkan sering kita jumpai mereka makan jauh dari kebutuhan gizi yang diperlukan. Pola-pola sosial dan gaya hidup telah memberikan kesadaran mereka akan kelas sosial yang mereka miliki, walaupun mereka tidak menghendaki untuk menduduki kelas sosial bawah, namun mereka menyadari kelas sosial yang mereka miliki atau digolongkan; oleh karena itu kesadaran kelas sosial ini akan membawa konsekuensi pola-pola perilaku yang berbeda antara kelas sosial satu dengan kelas sosial yang lain.
Pola-pola sosial dan gaya hidup masing-masing kelas sosial menjadikan kelas social yang mereka miliki sebagai sebuah sub-culture dalam suatu struktur social. Seolah-olah setiap anggota dari kelas sosial tertentu dilihat berbeda dengan anggota kelas sosial yang lain dan mereka seakan akan mempunyai hak dan kewajiban berbeda dalam kehidupan masyarakatnya.

C.    Cara Memperoleh Status Dalam Masyarakat Kelas Atas
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sebagai berikut:
a.    Ascribed Status adalah kedudukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan, dan sebagainya.
b.    Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengan disengaja.Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dan sebagainya.
c.    Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan Kalpataru dan sebagainya.

D.    Jenis Pekerjaan Masyarakat Kelas Atas
Jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang dapat dijadikan sebagai dasar pembedaan dalam masyarakat. Seseorang yang bekerja di kantor dianggap lebih tinggi statusnya daripada bekerja kasar, walaupun mereka mempunyai gaji yang sama. Adapun penggolongan masyarakat didasarkan pada mata pencaharian atau pekerjaan sebagai berikut.
1.    Elite yaitu orang kaya dan orang yang menempati kedudukan
atau pekerjaan yang dinilai tinggi oleh masyarakat.
2.    Profesional yaitu orang yang berijazah dan bergelar
kesarjanaan serta orang dari dunia perdagangan yang berhasil.
3.    Semiprofesional mereka adalah para pegawai kantor,
pedagang, teknisi berpendidikan menengah, mereka yang tidak
berhasil mencapai gelar, para pedagang buku, dan sebagainya
4.    Tenaga terampil mereka adalah orang-orang yang mempunyai
keterampilan teknik mekanik seperti pemotong rambut,
pekerja pabrik, sekretaris, dan fotografer.

E.    Penyebab Adanya Masyarakat Kelas Atas
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya stratifikasi sosial yaitu adanya hal-hal yang dihargai dalam masyarakat misalnya uang, tanah, kekuasaan, kehormatan, keturunan, pendidikan, dan sebagainya. Hal-hal tersebut tidak terdistribusi secara merata di masyarakat. Terdapatnya stratifikasi sosial di masyarakat mempengaruhi timbulnya perbedaan:
a.    Gaya hidup : gaya hidup masyarakat kelas atas selalu identik dengan kemewahan dan serba kecukupan dalam banyak hal.
b.    Peluang hidup dan kesehatan adalah salah satu yang penting dan menonjol. Oleh karena, peluang hidup dan kesehatan ini sangat menentukan kualitas hidup seseorang, paling tidak terdapat dua faktor yang menghasilkan hubungan antara kelas sosial dengan kesehatan. Pertama, para anggota kelas sosial yang lebih tinggi biasanya menikmati sanitasi, tindakan-tindakan pencegahan serta perawatan medis yang lebih baik. Kedua, orang-orang yang mengidap penyakit kronis, status sosialnya cenderung turun ke bawah dan sulit mengalami mobilitas sosial vertikal naik. Oleh karena, penyakitnya menghalangi mereka untuk memperoleh dan mempertahankan berbagai pekerjaan.
Sebenarnya, peluang hidup dan kesehatan adalah dua hal yang berbeda. Dapat dikatakan bahwa peluang hidup merupakan kesempatan seseorang untuk meraih kesejahteraan dan kualitas hidup yang sebaik-baiknya. Sedangkan kesehatan adalah kondisi jasmani rohani yang baik dan mendukung perolehan peluang hidup yang besar. Akan tetapi, jika seseorang memiliki peluang hidup yang baik, dia dapat semakin menambah tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, keduanya adalah hal yang saling mempengaruhi.
c.    Peluang bekerja dan berusaha, masyarakat kelas atas biasanya lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang mapan dan sesuai dengan yang ia inginkan karena mereka memiliki akses yang kuat dan banyak didalam dunia kerja. Selain itu masyarakt kelas atas cenderung ingim mempertahankan status sosialnya yang berada di atas tersebut dengan materi yang ia punya melalui peluang bekerja dan berusaha ini.
d.     Respon terhadap perubahan, pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang dinamis yang mana selalu ingin berubah dan maju. Dalam hal ini masyarakat kelas atas memiliki respon yang bebeda dibanding masyarakat kelas bawah terhadap perubahan.
e.    Kebahagiaan, disini hal-hal yang menentukan kebahagiaan masyarakat kelas atas dan bawah itu berbeda. Bila masyarakat kelas bawah sudah bahagia apabila kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan tercukupi, namun masyarakat dikelas atas belum cukup bahagia bila hanya hal itu saja, lebih dari itu mereka perlu mobil bagus, rumah mewah, jabatan yang bergengsi, perawatan kecantikan, pelayanan dan masih banyak hal lagi.
f.    Sosialisasi dalam keluarga/ keharmonisan keluarga, masalah yang sering timbul dalam keluarga yang bersal dari masyarakat kelas bawah biasanya adalah masalah ekonomi, namun pada masyarakat kelas atas masalah ekonomi bukanlah yang utama namun banyak hal lain yang menyebabkan keributan dalam keluarga seperti perselingkuhan, ketidakcocokan dan hal-hal lain seperti yang kita ketahui dalam kehidupan nyata.
g.    Perilaku politik, selain dari pekerjaan dan usaha biasanya warga masyarakat kelas atas ini ingin melanggengkan kelas sosialnya tersebut melalui politik atau dengan kata lain orang kaya lebih agresif perilaku politiknya dibanding orang yang tidak mampu.

F.    Pola Hidup Masyarakat Kelas Atas
Dalam kehidupan masyarakat terdapat kriteria yang dipakai untuk menggolongkan orang dalam pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
1.    Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak, ia akan menempati pelapisan di atas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dari bentuk rumah, mobil pribadinya, cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, kebiasaan atau cara berbelanja dan seterusnya.
2.    Ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar akan menempati pelapisan yang tinggi dalam pelapisan social masyarakat yang bersangkutan.
3.    Ukuran kehormatan, orang yang disegani dan dihormati akan mendapat tempat atas dalam sistem pelapisan sosial. Ukuran semacam ini biasanya dijumpai pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya, orangtua atau orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat atau kelompoknya. Ukuran kehormatan biasanya lepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan.
4.    Ukuran ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan digunakan sebagai salah satu faktor atau dasar pembentukan pelapisan sosial di dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pelapisan sosial dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat, seperti adanya perbedaan gaya hidup dan perlakuan dari masyarakat terhadap orang-orang yang menduduki pelapisan tertentu. Stratifikasi sosial juga menyebabkan adanya perbedaan sikap dari orang-orang yang berada dalam strata sosial tertentu berdasarkan kekuasaan, privilese dan prestise. Dalam lingkungan masyarakat dapat terlihat perbedaan antara individu, atau satu keluarga lain, yang dapat didasarkan pada ukuran kekayaan yang dimiliki. Yang kaya ditempatkan pada lapisan atas, dan miskin pada lapisan bawah. Atau mereka yang berpendidikan tinggi berada di lapisan atas sedangkan yang tidak sekolah pada lapisan bawah. Dari perbedaan lapisan sosial ini terlihat adanya kesenjangan sosial. Hal ini tentu merupakan masalah sosial dalam masyarakat.
Perbedaan sikap tersebut tercermin dari gaya hidup seseorang sesuai dengan strata sosialnya. Pola gaya hidup tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian, tempat tinggal, cara berbicara, pemilihan tempat pendidikan, hobi dan tempat rekreasi.
•    Cara Berpakaian. Seseorang yang tergolong dalam strata sosial atas dapat dilihat dari gaya busananya. Biasanya orang-orang kelas atas menggunakan busana dan aksesoris lain, seperti sepatu, tas, jam tangan yang bermerek dan dari luar negeri.
•    Tempat Tinggal. Pada umumya masyarakat kelas atas akan membangun rumah yang besar dan mewah dengan gaya arsitektur yang indah. Masyarakat kelas atas lebih menyukai tinggal di kawasan elite dan apartemen mewah yang dilengkapi dengan fasilitas modern.
•    Cara Berbicara. Cara berbicara orang-orang yang tergolong strata atas akan berbeda dengan orang-orang yang berada dalam strata bawah. Mereka yang termasuk dalam golongan strata atas memiliki gaya berbicara yang beradaptasi dengan istilah-istilah asing serta penuh dengan kesopanan.
•    Pendidikan. Pendidikan menjadi faktor yang paling penting bagi setiap masyarakat. Umumnya masyarakat strata atas memilih memasukkan anak-anak mereka pada sekolah-sekolah ataupun universitas-universitas yang berkualitas tinggi termasuk sekolah di luar negeri.
•    Hobi dan rekreasi. Menyalurkan hobi serta berekreasi merupakan hal-hal yang diperhatikan oleh masyarakat yang berada dalam pelapisan atas. Biasanya orang-orang yang berada dalam strata atas memilih olahraga yang ekslusif seperti golf, balap mobil, serta menyalurkan hobi, seperti main piano, main biola, menonton orkestra, mengoleksi lukisan-lukisan mahal dan sebagainya. Begitu pula berekreasi, mereka lebih memilih berekreasi ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri.







BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Masyarakat Kelas Atas adalah mereka yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan dan kekayaan yang lebih jika dibandingkan dengan masyarakat biasa.
Dalam kehidupan masyarakat terdapat kriteria yang dipakai untuk menggolongkan orang dalam pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
•    Ukuran kekayaan,
•    Ukuran kekuasaan,
•    Ukuran kehormatan,
•    Ukuran ilmu pengetahuan.
.
B.    SARAN
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan kemampuan yang terbatas.



DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&id=84&uniq=1128
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/pentingkah-suatu-perbedaan dimasyarakat-2/
http://dh3m0echan.wordpress.com/2011/01/02/31/
http://kampunglinux.blogspot.com/2011/01/pelapisan-sosial-masyarakat-terbentuk.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar