Pelekatan Bayi Yang Tidak Benar Dalam Menyusui
Sering kali ibu yang baru mengalami pertama kali menyusui (anak pertama) ataupun ibu yang sudah berpengalaman menyusui kurang tepat dalam mengambil posisi dan pelekatan bayi sewaktu menyusui. Akibatnya, ibu mengalami nyeri dan kerusakan puting yaitu puting lecet/puting retak, ASI tidak keluar dengan efektif sehingga menyebabkan payudara bengkak. ASI yang keluar tidak efektif akan mengakibatkan pasokan ASI berkurang (akibatnya bayi tidak puas, ingin menyusu lebih lama lagi, bayi frustasi, menolak menyusu). Pasokan ASI yang berkurang bisa menyebabkan payudara kurang memproduksi ASI. Ini juga akan berakibat bayi tidak puas hingga ingin menyusu lebih lama lagi, bayi frustasi hinga menolak menyusu dan pada akhirnya Berat Badan Bayi tidak naik.
Lalu bagaimana Posisi dan Pelekatan Bayi yang benar?
Posisi bayi yang benar saat menyusui adalah Kepala dan Badan Bayi dalam satu garis lurus, Bayi dipeluk dekat dengan Ibu, Seluruh badan Bayi ditopang, Bayi mendekat ke payudara, hindung berhadapan dengan puting.
Posisi bayinya sudah benar karena Kepala dan Badan Bayi dalam satu garis lurus, Bayi dipeluk dekat dengan Ibu, Seluruh badan Bayi ditopang, Bayi mendekat ke payudara, hindung berhadapan dengan puting.
Puting susu lecet
Penanganan terbaik untuk puting lecet adalah pencegahan. Pencegahan terbaik adalah dengan memastikan pelekatan bayi ke payudara dengan benar sejak hari pertama. Kontak kulit antara ibu dan bayi sesegera mungkin setelah kelahiran bayi, setidaknya dalam satu atau dua jam pertama, akan memudahkan bayi untuk melekat sendiri dengan baik. Lihat lembar informasi Menyusui-Memulai dengan Tepat dan Pentingnya Kontak Kulit.
Terjadinya puting lecet di awal menyusui pada umumnya disebabkan oleh salah satu atau kedua hal berikut: posisi dan pelekatan bayi yang tidak tepat saat menyusu, atau bayi tidak mengisap dengan baik. Meskipun demikian, bayi dapat belajar untuk mengisap payudara dengan baik ketika ia melekat dengan tepat saat menyusu (mereka akan belajar dengan sendirinya). Jadi, proses mengisap yang bermasalah seringkali disebabkan oleh pelekatan yang kurang baik. Infeksi jamur yang terjadi di puting (disebabkan oleh Candida Albicans) dapat pula menyebabkan puting lecet. Vasospasma yang disebabkan oleh iritasi pada saluran darah di puting akibat pelekatan yang kurang baik dan/atau infeksi jamur, juga dapat menyebabkan puting lecet (lihat lembar informasi Vasospasm dan Fenomena Raynaud). Rasa sakit yang disebakan oleh pelekatan yang kurang baik dan proses mengisap yang tidak efektif akan terasa paling sakit saat bayi melekat ke payudara dan biasanya akan berkurang seiring bayi menyusu. Namun jika lecetnya cukup parah, rasa sakit dapat berlangsung terus selama proses menyusu akibat pelekatan kurang baik/mengisap tidak efektif. Rasa sakit akibat infeksi jamur biasanya akan berlangsung terus selama proses menyusui dan bahkan setelahnya. Banyak ibu mendeskripsikan rasa sakit seperti teriris sebagai akibat pelekatan yang kurang baik atau proses mengisap yang kurang efektif. Rasa sakit akibat infeksi jamur seringkali digambarkan seperti rasa terbakar. Jika rasa sakit pada puting terjadi padahal sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka rasa sakit tersebut mungkin disebabkan oleh infeksi Candida, meskipun infeksi tersebut dapat pula merupakan lanjutan dari penyebab lain sakit pada puting, sehingga periode tanpa sakit hampir tidak pernah terjadi. Retak pada puting dapat terjadi karena infeksi jamur. Kondisi dermatologis (kulit) dapat pula menyebabkan sakit pada puting. Ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan puting lecet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar